Keputusan berinvestasi ini hanya berselang sepuluh bulan dari perluasan pabrik Nestle di Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur.
Menurut Presiden Direktur Nestle Indonesia Arshad Chaudry, Kamis (9/12) di Jakarta, pembangunan pabrik baru itu mulai dilakukan semester I-2011 dan dijadwalkan selesai seluruhnya pada tahun 2015
Investasi ini juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang Nestle untuk meningkatkan penggunaan bahan baku lokal sekaligus menciptakan lapangan kerja baru di Tanah Air.
Pada tahap pertama, pabrik akan dibangun pada lahan seluas 10-15 hektar. Di pabrik baru itu, akan diproduksi minuman cokelat malt Milo dan bubur bayi.
Sedangkan tahap kedua merupakan perluasan fasilitas produksi untuk kategori produk- produk lainnya. Belum ada kepastian jenis produk, tetapi dijadwalkan selesai tahun 2013- 2015.
Menurut dia, pabrik itu akan menjadi pabrik berteknologi canggih dan ramah lingkungan sekaligus memenuhi standar persyaratan halal.
Nestle tetap akan menggarap pasar produk makanan dan minuman murah melalui model bisnis
Arshad berjanji akan mengutamakan penyerapan bahan baku dalam negeri, seperti bubuk cokelat, gula, dan beras merah. ”Pabrik baru ini dibangun untuk memenuhi pasar dalam negeri dan menggunakan bahan baku secara maksimal dari dalam negeri juga,” katanya.
Sementara itu, Nestle’s Executive Vice President Frits van Dijk mengatakan, pihaknya optimistis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Populasi dan daya beli penduduk Indonesia terus meningkat sehingga permintaan terhadap produk makanan dan minuman juga naik
No comments:
Post a Comment