Tujuan pertemuan, kata Sri Dato, memberikan kesempatan kepada para pengusaha Indonesia untuk bisa mengerjakan proyek-proyek yang ditawarkan Pemerintah Malaysia.
”Kami menawarkan 131 proyek kepada para investor, termasuk pengusaha dari Indonesia. Sekarang kami lebih terbuka kepada investor dalam rangka menjadikan Malaysia sebagai negara maju pada tahun 2020 dengan pendapatan per kapita 15.000 dollar AS,” ujar Wakil PM Malaysia.
Pada kesempatan itu, bertindak sebagai tuan rumah Chairman Para Grup Chairul Tanjung, yang juga Ketua Komite Ekonomi Nasional.
Sementara itu, pengusaha Indonesia yang hadir di antaranya Robert Budi Hartono, Aksa Mahmud, James Riady, Ciputra, Chris Kanter, Sandiaga Uno, dan Edwin Soeryadjaya.
Soal pertemuan dengan Wakil PM Malaysia, kata Chairul, sebelumnya pihaknya sudah melaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. ”Nanti, dari hasil pertemuan ini saya juga akan laporkan lagi kepada Bapak Presiden,” kata Chairul Tanjung.
Pertemuan pengusaha nasional dengan Wakil PM Malaysia berlangsung tertutup. Setelah itu, dilakukan jumpa pers yang juga dihadiri 11 wartawan Malaysia.
Jenis proyek yang ditawarkan Pemerintah Malaysia bermacam-macam, mulai dari perkebunan, bisnis rumah sakit, infrastruktur, hingga usaha ritel.
Menurut Chairul, sebelumnya berinvestasi di Malaysia susah, misalnya Ciputra tujuh tahun lalu pernah mengajukan izin untuk membangun Kota Baru di Malaysia, tetapi ditolak.
Namun, sekarang Wakil PM Malaysia telah menyatakan akan memberikan izin bagi Ciputra yang akan membangun Kota Baru di kawasan Johor Baru.
Sementara itu, James Riady akan bermitra dengan pengusaha lokal dalam industri kesehatan dan rumah sakit di Malaysia. Para Grup sendiri, ujar Chairul, semula akan membeli Carrefour Malaysia, tetapi masih ada hambatan. ”Sehingga untuk sementara dihentikan dulu rencana tersebut,” ujar Chairul.
No comments:
Post a Comment