Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan di Jakarta, Rabu (1/12), menjelaskan, sebelumnya, nilai ekspor tertinggi tercatat pada Agustus 2010, yakni 13,7 miliar dollar AS.
Secara kumulatif, nilai ekspor Januari-Oktober 2010 mencapai 125,13 miliar dollar AS atau naik 35,45 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2009.
Adapun total ekspor nonmigas Januari-Oktober 2010 mencapai 103,4 miliar dollar AS. Angka ini sudah melampaui seluruh ekspor nonmigas tahun 2009.
Ekspor nonmigas didominasi bahan bakar mineral, seperti batu bara, yang menyumbang 14,84 miliar dollar AS. Lemak dan minyak nabati menyumbang 12,14 miliar dollar AS.
Secara terpisah, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menjelaskan, peningkatan kinerja ekspor indikasi Indonesia siap memasuki penggabungan masyarakat ekonomi ASEAN 2015.
”Kita mempunyai komitmen investasi di berbagai bidang manufaktur, khususnya otomotif, komponen, dan elektronik. Ke depan kita akan menghadapi integrasi industri di ASEAN. Pekerjaan rumah kita dalam meningkatkan daya saing tidak boleh diabaikan,” katanya.
Pekerjaan rumah itu, kata Mari, menyangkut penyediaan infrastruktur untuk memperlancar sistem logistik, penyediaan listrik, penyelesaian regulasi ketenagakerjaan, dan menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Meski ekspor meningkat, kenaikannya kalah dibandingkan kenaikan impor. Impor Oktober 2010 mencapai 12,15 miliar dollar AS atau naik 25,81 persen dibandingkan September 2010. Dari jumlah itu, impor nonmigas 9,76 miliar dollar AS.
Menurut Rusman, kenaikan impor didominasi mesin dan peralatan mekanis, yaitu 16,32 miliar dollar AS. Adapun impor mesin dan peralatan listrik 12,74 miliar dollar AS.
Total impor nonmigas periode Januari-Oktober 2010 mencapai 87,71 miliar dollar AS, naik 39,98 persen dibandingkan periode yang sama 2009.
Menguatnya impor Januari- Oktober 2010, kata Mari, didorong peningkatan impor seluruh golongan barang, terutama bahan baku atau penolong lebih dari 70 persen. Ini seiring kenaikan investasi 33,4 persen bulan Januari-September 2010.
”Peningkatan impor bahan baku atau penolong mencerminkan tumbuhnya industri di dalam negeri, yang memprosesnya lebih lanjut untuk kebutuhan pasar dalam negeri dan ekspor,” kata Mari
No comments:
Post a Comment