Friday, April 29, 2011

Bulog Masih Malas Membeli Beras Petani

Pengadaan beras Perum Bulog dari produksi dalam negeri untuk cadangan beras nasional masih rendah. Hingga hari Jumat (29/4) siang, total realisasi pengadaan beras Perum Bulog, baik melalui jalur pelayanan publik maupun komersial, baru 751.000 ton atau 25,03 persen dari target 3 juta ton.

Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengungkapkan, semua cara sudah dilakukan Perum Bulog untuk meningkatkan realisasi pembelian beras dalam negeri. ”Pada akhirnya, kuncinya memang ada pada pasokan,” katanya.

Selama ini, Perum Bulog telah memberikan insentif dalam setiap pembelian beras, menjalin kerja sama dengan kelompok tani ataupun asosiasi, memaksimalkan unit pengolahan gabah dan beras Perum Bulog, tidak bekerja sama dengan mitra atau pengusaha penggilingan beras, serta meningkatkan pengadaan beras melalui jalur komersial. Namun, situasinya memang berat.

Untuk jalur komersial, misalnya, hingga kemarin Perum Bulog sudah menyerap beras 47.000 ton; sebelumnya hanya 35.000 ton setahun.

Kesulitan Perum Bulog menyerap beras salah satunya karena tingginya harga beras di pasaran. Rata-rata harga beras di pasaran 15 persen di atas harga pembelian pemerintah Rp 5.060 per kilogram. Badan Pusat Statistik mencatat, harga beras termurah saat ini adalah 6.287 per kilogram di tingkat konsumen.

Tingginya harga beras di pasaran meski saat panen sekalipun, salah satunya karena panen yang tidak serentak. Musim panen kali ini berbeda dengan tahun-tahun lalu yang ada panen raya. Sekarang panen terus ada, tetapi dalam jumlah yang relatif kecil.

Dalam kondisi panen raya, biasanya pengadaan beras Perum Bulog harian tertinggi mencapai 30.000 ton, bahkan, bisa lebih. Namun, hingga saat ini pembelian harian tertinggi hanya 24.000 ton sampai 25.000 ton.

Meskipun pengadaan belum mencapai target, Sutarto memastikan, stok beras aman. Stok beras di tangan Bulog saat ini 1,7 juta ton. Sumbangan terbesar masih dari beras impor. Adapun penyaluran beras dalam bentuk beras untuk rakyat miskin ataupun operasi pasar sebanyak 1,18 juta ton. ”Stok akhir selalu kita jaga pada posisi 1,5 juta ton hingga 1,6 juta ton,” katanya.

Tahun ini pemerintah menargetkan Bulog menyerap beras dari dalam negeri 3 juta ton

No comments:

Post a Comment