Thursday, April 28, 2011

Keyakinan Konsumen Akan Perekonomian Meningkat

Sepanjang setahun terakhir, keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi naik 16,5 poin menjadi 138,1 poin. Kenaikan tersebut menunjukkan kekuatan ekonomi konsumen Indonesia, sekaligus menjadi modal bagi industri.

Keyakinan konsumen yang tinggi tersebut mencerminkan daya beli mereka yang terus membaik.

Demikian hasil penelitian Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bersama Roy Morgan International. Berdasarkan penelitian tersebut, sebanyak 53 persen konsumen yakin kondisi ekonomi keluarga mereka akan membaik dalam setahun ke depan. Hanya 5 persen konsumen yang pesimistis.

Dari segi kondisi ekonomi secara keseluruhan, mayoritas orang Indonesia, yakni sebanyak 81 persen, mengatakan, kondisi perekonomian negara akan terus membaik dalam setahun ke depan. Keyakinan serupa juga untuk perekonomian negara selama lima tahun mendatang.

Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto mengatakan, peningkatan indeks keyakinan konsumen mencerminkan perbaikan daya beli masyarakat.

”Ini sangat bagus karena di tengah tekanan kenaikan harga pangan dan bahan bakar, masyarakat Indonesia masih yakin dengan ekonominya,” katanya.

Cuaca

Menurut Suryo, di berbagai negara lain, tekanan harga kedua komoditas tersebut telah berdampak buruk pada keyakinan konsumen.

”Saat ini cuaca yang tidak menentu telah berdampak pada pertanian. Ditambah lagi pergolakan politik di Timur Tengah yang berdampak pada kenaikan harga minyak. Dalam kondisi seperti itu, ekonomi Indonesia masih tetap baik karena roda ekonomi konsumen masih berputar kencang,” paparnya.

Suryo menambahkan, keyakinan konsumen tersebut seharusnya juga menjadi bekal bagi kalangan industri untuk terus mengembangkan usahanya.

”Industri tidak perlu takut barang produksinya tidak laku karena kekuatan ekonomi konsumen masih memadai,” ujarnya.

Penelitian tersebut didasarkan pada 2.000 responden dengan metode wawancara tatap muka. Survei dilakukan di 21 kota besar serta 23 kota kecil dan desa.

Sebelumnya, Nielsen Indonesia juga merilis hasil penelitian tentang pola perilaku belanja masyarakat menengah ke bawah yang mulai berbelanja barang-barang premium.

”Untuk mendorong penjualan, produsen mengeluarkan belanja iklan lebih banyak,” kata Direktur Eksekutif Client Leadership Nielsen, Venu Madhav.

Baca Juga: Survey Nielsen Tentang Produk Premium dan Fast Moving Consumer Goods Yang Mulai Dilirik Oleh Konsumen Kelas Menengah dan Bawah

No comments:

Post a Comment