Thursday, April 28, 2011

Pemudik Sepeda Motor Akan Turun Karena Akan Ada Truk Pengangkut Sepeda Motor Gratis

Jumlah sepeda motor yang akan digunakan untuk mudik Lebaran pada 2011 diperkirakan turun 5,3 persen jadi 2,18 juta unit. Tahun 2010, ada 2,3 juta unit sepeda motor untuk mudik.

”Berkurangnya jumlah sepeda motor diprediksi oleh karena disediakannya truk pengangkut sepeda motor secara gratis. Semoga peminatnya bertambah untuk mengurangi kemacetan dan kecelakaan,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso, Kamis (28/4), dalam Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran 2011 dengan 12 kepala dinas perhubungan provinsi.

Program truk pengangkut sepeda motor gratis biasanya terhubung dengan program mudik bersama. Dalam catatan Kompas tahun 2010, mudik bareng di antaranya digelar oleh PT Holcim (140 bus), PT BRI (51 bus), PT Sido Muncul (180 bus), dan PT Giant Hypermarket dan Supermarket (120 bus).

Jumlah sepeda motor masih dapat ditekan bila kereta komunitas motor dioptimalkan. Tahun 2010, KA komunitas itu hanya mengangkut 1.587 sepeda motor atau turun 25 persen dibandingkan tahun 2009. Agar optimal, tarif harus ditekan.

Meskipun demikian, pemudik dengan mobil pribadi diprediksi naik 8,6 persen dari 1,54 juta (2010) menjadi 1,67 juta mobil (2011).

Secara umum, pemudik pada Lebaran 2011 ini diprediksi naik 3,29 persen jadi 14,74 juta orang. Adapun ketersediaan sarana bertambah 3,85 persen dari kapasitas angkut 36,86 juta kursi (2010) jadi 38,28 juta (2011).

Suroyo menegaskan, penumpang kereta api diperkirakan berkurang. ”Penumpangnya juga diprediksi turun 5,32 persen dari 3,08 juta orang menjadi 2,91 juta orang,” ujarnya.

Menurut Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, berkurangnya kereta api untuk angkutan Lebaran disesuaikan dengan ketersediaan sarana PT Kereta Api Indonesia. ”Tetapi, kami akan meminta PT KAI untuk menambah kereta,” katanya.

Ketua Forum Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menyayangkan berkurangnya sarana kereta api. ”Padahal, selama angkutan Lebaran hanya kereta api yang sukses. Dalam arti kata, paling minim kecelakaan dan juga paling murah,” ujar Djoko.

Akar masalahnya, kata Djoko, ada perdebatan, apakah Ditjen Perkeretaapian boleh membeli kereta ekonomi. ”Saya rasa, selagi perkeretaapian belum bangkit, negara boleh beli kereta ekonomi. Atau, serahkan uangnya ke PT KAI supaya dibelikan kereta ekonomi,” ujarnya

No comments:

Post a Comment