”Perseroan akan membagikan dividen sebesar Rp 56 per saham. Pembayaran dividen tunai dimulai 27 Mei 2011. Sisa laba bersih akan digunakan untuk memperkuat permodalan perusahaan agar tumbuh lebih pesat,” kata Presiden Direktur PT Intraco Penta Tbk (INTA) Petrus Halim, Jumat.
Laba bersih INTA tahun 2010 naik hingga 122 persen dari periode sama pada tahun sebelumnya, yakni Rp 37,47 miliar. Dari sisi pendapatan usaha juga naik sekitar 55 persen dari Rp 1,18 triliun tahun 2009 menjadi Rp 1,83 triliun tahun 2010.
Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa perseroan, Jumat, antara lain, disetujui pemecahan nilai nominal saham dengan rasio 1 : 5 dalam waktu 1-2 bulan mendatang. Menurut Petrus, aksi korporasi ini akan meningkatkan likuiditas di satu sisi dan di sisi lain memberikan kesempatan kepada investor untuk memiliki saham INTA.
”Harga nominal saham perseroan dipecah dari Rp 250 menjadi Rp 50. Saat ini, jumlah saham perseroan di publik sekitar 432 juta saham,” kata Petrus. Per 14 April 2011, nilai kapitalisasi saham INTA mencapai Rp 1,55 triliun.
Aksi korporasi lain yang disiapkan INTA adalah penerbitan obligasi. Menurut Petrus, saat ini penerbitan obligasi masih dalam proses rating dan diharapkan paling lambat terealisasi pada bulan Agustus. Dana obligasi itu akan digunakan untuk pengembangan usaha.
INTA, tahun lalu, mencatat penjualan 835 unit alat berat berbagai merek, seperti Volvo, Bobcat, SDLG, Mahindra, dan Ingersoll Rand. Seperti diungkapkan Direktur Keuangan INTA Fred Manibog, penjualan kuartal I-2011 telah mencapai 897 unit—304 penjualan dan 593 order di tangan. Angka ini sudah 70 persen dari target tahun ini sebanyak 1.293 unit.
No comments:
Post a Comment