Monday, April 11, 2011

Obligasi Jadi Pilihan Menarik Investasi Selain IPO

Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar meminta direksi dan pemegang kebijakan di setiap BUMN tidak ragu untuk menerbitkan obligasi atau surat utang sebagai instrumen penghimpunan dana publik jika perusahaan terkait belum mampu melaksanakan penawaran saham perdana.

”Sampai sekarang penerbitan obligasi tetap mempunyai prospek cerah karena masih diminati sebagian calon investor, serta memiliki tingkat risiko investasi yang lebih kecil jika dibandingkan penjualan saham di pasar modal,” kata Mustafa saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Senin (11/4). Mustafa ditanya soal persiapan penawaran saham perdana (IPO) PT Semen Baturaja yang akan dilaksanakan pada pertengahan tahun ini.

Mustafa juga menjelaskan, pemilihan metode obligasi ini tetap berdampak positif lebih besar bagi setiap BUMN meskipun tak dapat dimungkiri metode itu tetap berisiko. ”Baik IPO maupun obligasi, keduanya sama-sama menciptakan iklim usaha yang kondusif serta mendorong BUMN untuk menjadi perusahaan yang sehat, transparan, dan berkinerja baik,” katanya.

Mustafa juga menjelaskan sejumlah keuntungan yang akan diperoleh jika BUMN memilih instrumen penerbitan obligasi, yakni mampu meraih dana dari publik dengan cara yang tidak terlalu rumit seperti IPO. Manfaat lain dari obligasi adalah setiap investor akan mendapatkan bunga tetap sehingga tidak akan memberatkan BUMN atau pemegang obligasi jika terjadi kenaikan suku bunga.

Persiapan IPO

Mengenai proses IPO atau penawaran saham perdana PT Semen Baturaja, Mustafa menyampaikan tidak ada perubahan rencana sampai sekarang. Dia tetap mendorong PT Semen Baturaja bisa melaksanakan IPO pada tahun ini.

Sebelumnya, Deputi Kementerian BUMN Bidang Restrukturisasi dan Privatisasi Pandu Djajanto menargetkan pelaksanaan IPO PT Semen Baturaja ini paling lambat pertengahan tahun 2011. Produsen semen itu rencananya akan menjual 30 persen sahamnya ke publik dengan perolehan dana sebesar Rp 1 triliun.

Jika tercapai, dananya akan digunakan untuk berinvestasi di sektor produksi melalui pembangunan pabrik baru. Dengan demikian, PT Semen Baturaja bisa meningkatkan kapasitas produksi semen hingga sekitar 2 juta ton per tahun atau meningkat 500.000 ton dari rata-rata produksi tahunan sebelum pelaksanaan IPO.

No comments:

Post a Comment