Friday, April 29, 2011

Rupiah Menguat 135 Poin Selama April dan Akan Terus Menguat


Nilai tukar rupiah pada akhir penutupan transaksi, Jumat (29/4), kembali menguat 18 poin ke level 8.574 dibanding posisi sehari sebelumnya di level 8.593 per dollar AS. Hal itu berarti rupiah telah menguat 135 poin dari posisi akhir bulan Maret lalu. Posisi rupiah pada 31 Maret 2011 berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia adalah di level 8.709 per dollar AS.

Analis pasar uang, Lana Soelistyaningsih, menilai, peningkatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS ini menampakkan masih tingginya ekspektasi pasar terhadap fundamental makroekonomi Indonesia. Di samping itu, inflasi yang terkendali juga tetap menjadi daya tarik bagi para pemodal berinvestasi dalam mata uang lokal.

”Ekonomi Indonesia masih menjadi yang terbaik bersama pasar yang tumbuh lainnya. Dibandingkan AS yang sebenarnya juga sedang tumbuh, tetapi masih dibayangi aneka ancaman ataupun tinjauan level utang mereka masih diperdebatkan,” kata Lana.

Akibatnya, pasar finansial domestik terus kebanjiran dana asing sehingga memicu apresiasi rupiah. Hal ini juga lanjutan respons pasar terhadap kebijakan Bank Sentral AS mempertahankan pelonggaran moneter AS pasca-pertemuan The Federal Open Market Committee. Sejak awal tahun, dana asing masuk Rp 105,2 triliun, Rp 65,7 triliun mengalir dalam bentuk portofolio.

Lana melihat adanya kekhawatiran Bank Indonesia terhadap penguatan nilai tukar rupiah ini. Intervensi BI dinilai tidak cukup kuat melawan arus dana asing yang masuk. Apresiasi nilai tukar riil dapat merugikan ekspor aneka produk, khususnya industri manufaktur yang melemah daya saingnya. ”Harus ada nota kesepahaman BI dan Kementerian Keuangan untuk intervensi sampai batas mana,” kata Lana.

Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Budi Mulya menyatakan, pasar Indonesia belum siap menghadapi masuknya modal asing besar-besaran sehingga bisa mengakibatkan destabilitasi pasar.

No comments:

Post a Comment