Sunday, January 26, 2014

Analisa Potensi Keuntungan Unilever Setelah Kenaikan Beban Royalti

PT Unilever Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan 'fast moving consumer goods' terbesar di Indonesia dan telah meluncurkan produk top of mind dari generasi ke generasi.  Brand equity yang tinggi, return on equity yang jauh melampaui peers-nya, kuatnya balance sheet dan dividen payout ratio yang membuat saham UNVR layak diperdagangkan dengan saham premium.

Meskipun pelemahan nilai tukar rupiah dapat kembali menekan profitabilitas, Samuel Sekuritas optimistis UNVR dapat memanfaatkan pricing power dengan pemulihan daya beli masyarakat pada tahun ini.

Analis Samue Sekuritas Tiesha Narandha Putri menuturkan, keberhasilan yang dicetak pada 2008 membuat Samuel yakin kemampuan UNVR untuk mentransfer kenaikan biaya produksi tanpa menggerus volume penjualannya. Pricing power UNVR juga terlihat dari kestabilan Ebit marjin selama sembilan bulan terakhir, meskipun pada periode tersebut harga komoditas dan nilai tukar rupiah yang berfluktuatif.

Tekanan profitabilitas karena depresiasi nilai tukar rupiah tidak hanya dihadapi oleh UNVR tetapi juga kompetitornya.  "Kami melihat besarnya potensi para produsen untuk menaikkan harga jual sehingga daya saing UNVR dari segi pricing dan keterjangkauan tidak akan mengalami banyak perubahan," tuturnya.

Beban royalti akan kembali mengalami kenaikan 150 basis poin pada tahun ini. Bahkan, pada 2015 perseroan harus menyisihkan 8% dari omzet yang berhasil dibukukan. "Kami melihat potensi penurunan rate royalti di tahun-tahun mendatang sangat kecil," imbuhnya.

UNVR menyatakan kenaikan biaya akan dikompensasi dengan efisiensi biaya produksi.

"Kami merekomendasikan beli dengan target harga Rp32.800 per saham menggunakan metode DDM, seperti depresiasi nilai tukar rupiah, kenaikan bahan baku terutama minyak dan CPO, penurunan pangsa pasar karena pelemahan daya saing, dan kenaikan lanjutan tarif royalti," ungkapnya.

No comments:

Post a Comment