Peneliti komunikasi politik dari Prapancha Research, Achdiat Adi, berpendapat bahwa Indonesia berpotensi menjadi kiblat ekonomi bagi negara-negara muslim di dunia. Tapi, dengan syarat Indonesia mampu memaksimalkan industri berbasis muslim, seperti mode hijab dan buku-buku agama.
"Indonesia sudah memiliki basis konsumen awal yang cukup besar," kata Achdiat dalam pemaparan penelitian bertema "Prediksi Kondisi Sosial, Politik, dan Ekonomi Indonesia 2014" di Universitas Indonesia, Depok, Jumat, 3 Desember 2014.
Dengan angka penduduk sebesar 204 juta jiwa, kata Achdiat, sebesar 12,7 persennya merupakan penduduk beragama Islam. Hal ini menunjukkan bahwa basis konsumen di Indonesia sendiri cukup kuat.
Dengan begitu, kata Achdiat, Indonesia mampu meningkatkangross domestic product yang saat ini berada pada angka US$ 876 triliun. Angka tersebut pun menempatkan Indonesia di posisi pertama di antara negara-negara berpenduduk mayoritas muslim lainnya. "Saat ini Indonesia berada di atas Turki dan Arab Saudi," ujarnya.
Angka tersebut merupakan bagian dari hasil penelitian lembaga Prapancha Research yang bertema "Prediksi Kondisi Politik, Sosial, Ekonomi Indonesia 2014". Penelitian itu berbasis perbincangan di media sosial dan lima berita portal di Indonesia selama tahun 2013.
No comments:
Post a Comment