Grup Bakrie melakukan investasi dengan menanam modal ke situs jejaring Path senilai US$ 25 juta atau sekitar Rp 304 miliar. Apa alasan Bakrie berinvestasi di Path? CEO Bakrie yaitu Anindya Bakrie mengatakan, investasi tersebut adalah bagian dari usaha Grup Bakrie membuat masyarakat Indonesia makin terkoneksi dan produktif.
"Ini bagian dari ikhtiar membuat masyarakat Indonesia semakin tekoneksi dan produktif. Mengingat kita salah satu pengguna Path terbesar," ujar Anindya dalam akun Twitternya @anindyabakrie, Sabtu (11/1/2014). Anin mengatakan, Grup Bakrie mengajak masyarakat Indonesia termasuk pengusaha muda, ikut dalam perkembangan industri teknologi dan jaringan dunia.
"Kami hanya bagian kecil dari banyak investor Path," ujar Anin.
Path mendapat US$ 25 juta atau sekitar Rp 304 miliar dari Grup Bakrie Global. Jumlah ini setara dengan 38,5% dari total investasi US$ 65 juta yang telah masuk ke jejaring sosial itu sejak 2011. CEO Path Dave Morin mengkonfirmasi telah merampungkan transaksi setelah menjalin pembicaraan panjang sejak tahun lalu. "Kami berada dalam situasi yang sulit setelah tahun 2013 yang begitu menantang," ujar Dave.
Suntikan dana ini telah membuat Bakrie menjadi salah satu investor terbesar di Path di antara para investor lainnya seperti Greylock Partners, Kleiner Perkins, Index Ventures, Insight Venture Partners, Redpoint Venture Partners, dan First Round Capital. Path sendiri berturut-turut mulai mendapat suntikan dana dari para pemodal sejak 2011 lalu dengan dana US$ 10 juta. Kemudian di tahun berikutnya kembali mendapatkan dana segar US$ 30 juta.
Path yang memiliki 23 juta pengguna di seluruh dunia, saat ini diperkirakan memiliki nilai kapitalisasi pasar US$ 250 juta atau setara Rp 3 triliun lebih. Di Indonesia, Path lumayan populer. CEO Path Dave Morin bahkan pernah berucap, meskipun pengguna Path di Indonesia hanya 4 juta, namun mendominasi 30% trafik, termasuk yang paling aktif di dunia.
Bakrie Global Group telah resmi menanamkan duitnya sebanyak USD 25 juta atau sekitar Rp 304 miliar untuk investasi di jejaring sosial Path. Duit sebanyak itu ternyata hampir setara untuk menghidupi operasional Esia selama setahun. Presiden Direktur Bakrie Telecom Jastiro Abi pernah mengatakan, belanja modal yang disiapkan untuk menopang operasional layanan telekomunikasi berbasis CDMA itu di 2014 akan berkisar USD 25 juta.
"Bakrie Telecom punya EBITDA sekitar Rp 770 miliar hingga September 2013. Jika belanja modal hanya sekitar Rp 300-an miliar, masih sanggup ditanggung kas internal," ujarnya dalam paparan publik beberapa waktu lalu di Jakarta. Sinyalemen untuk mendekati Path ternyata juga sudah pernah sedikit disinggung tahun lalu mengingat salah satu strategi Bakrie untuk menggenjot layanan data adalah dengan cara penambahan pelanggan baru dengan program Over the Top (OTT). Namun tak ada yang menyangka, OTT yang dimaksud adalah Path.
"Kami ingin aktif lagi di pasar agar pada 2015 kontribusi layanan data bisa mencapai 50% bagi omzet. Kami juga akan memiliki produk OTT sendiri atau bekerja sama dengan existing OTT. Jika bekerja sama dengan OTT, menggunakan skema revenue sharing," papar Abi. Tak hanya itu, sinyal lanjutan dari pendekatan Bakrie terhadap Path pun diperlihatkan saat Dave Morin, CEO Path, mendadak hadir di Indonesia dan melakukan wawancara ekslusif dengan tvOne yang notabene juga milik grup Bakrie.
"Ini bagian dari ikhtiar membuat masyarakat Indonesia semakin terkoneksi dan produktif. Mengingat kita salah satu pengguna Path terbesar," ujar Anindya Bakrie, CEO Bakrie melalui akun Twitter @anindyabakrie, Sabtu (11/1/2014) Path baru saja mendapat duit sebanyak USD 25 juta atau sekitar Rp 304 miliar dari pemodal baru asal Indonesia, Grup Bakrie Global. Jumlah ini setara dengan 38,5% dari total investasi USD 65 juta yang telah masuk ke jejaring sosial itu sejak 2011.
Recode yang dipimpin Kara Swisher, Sabtu (11/1/2013), negosiasi bisnis tersebut telah mendapat konfirmasi dari kedua belah pihak. Baik CEO Path maupun CEO Bakrie telah memberikan pernyataannya. CEO Path Dave Morin mengkonfirmasi telah merampungkan transaksi setelah menjalin pembicaraan panjang sejak tahun lalu. "Kami berada dalam situasi yang sulit setelah tahun 2013 yang begitu menantang," ujarnya.
Suntikan dana ini telah membuat Bakrie menjadi salah satu investor terbesar di Path di antara para investor lainnya seperti Greylock Partners, Kleiner Perkins, Index Ventures, Insight Venture Partners, Redpoint Venture Partners, dan First Round Capital. Path sendiri berturut-turut mulai mendapat suntikan dana dari para pemodal sejak 2011 lalu dengan dana USD 10 juta. Kemudian di tahun berikutnya kembali mendapatkan dana segar USD 30 juta. Dengan masuknya dana USD 25 yang disuntik Bakrie ini menjadikan total investasinya USD 65 juta.
Path yang memiliki 23 juta pengguna di seluruh dunia, saat ini diperkirakan memiliki nilai kapitalisasi pasar USD 250 juta atau setara Rp 3 triliun lebih. Di Indonesia, Path lumayan populer. CEO Path Dave Morin bahkan pernah berucap, meskipun pengguna Path di Indonesia hanya 4 juta, namun mendominasi 30% trafik, termasuk yang paling aktif di dunia.
Anin juga mengatakan, Grup Bakrie mengajak masyarakat Indonesia termasuk pengusaha muda, ikut dalam perkembangan industri teknologi dan jaringan dunia. "Kami hanya bagian kecil dari banyak investor Path," ujarnya.
Dengan aksi korporasi yang dilakukan Bakrie ini, Path mendapat suntikan dana USD 25 juta melalui pembelian saham seri C. Jumlah ini setara dengan 38,5% dari total investasi USD 65 juta yang telah masuk ke jejaring sosial itu sejak 2011. Path sendiri berturut-turut mulai mendapat suntikan dana dari para pemodal sejak 2011 lalu dengan dana USD 10 juta. Kemudian di tahun berikutnya kembali mendapatkan dana segar USD 30 juta.
Path yang memiliki 23 juta pengguna di seluruh dunia, saat ini diperkirakan memiliki nilai kapitalisasi pasar USD 250 juta atau setara Rp 3 triliun lebih. Di Indonesia, Path lumayan populer. Dave Morin bahkan pernah berucap, meskipun pengguna Path di Indonesia hanya empat juta, namun mendominasi 30% trafik dan termasuk yang paling aktif di dunia. Ini pula yang menjadi alasan bagi Path untuk mencari investasi dari Indonesia.
Baca Juga : Investasi Bakrie Di Path Beresiko Tinggi
No comments:
Post a Comment