Wednesday, January 1, 2014

PT Berdikari (Persero) Akan Impor 60.000 Sapi

PT Berdikari (Persero) siap memasok 60.000 sapi guna memenuhi ketuhan pasar dalam negeri selama tahun 2014. Bibit sapi ini diambil dari peternak sapi lokal dan impor. Bibit sapi yang dibeli perseroan selanjutnya digemukkan di beberapa pusat peternakan milik perseroan di Sulawesi dan Jawa.

"Ada 60.000 ekor di tahun 2014 yang digemukkan," kata Direktur Utama Berdikari Librato El Arif di Kantor Pusat Berdikari Jakarta, Kamis (2/1/2014). Persediaan sapi ini nantinya membantu program pemerintah untuk menstabilkan harga daging khususnya di pasar Jabodetabek dan menjelang hari raya Idul Fitri. "Pemerintah harus punya stok sapi bakalan yang siap potong. Harusnya BUMN punya stok. Ketika pemerintah perlu, kita sediakan. Insya Allah saat Ramadan, ya kita sedikaan," jelasnya.

Untuk penyediaan bibit sapi ini, perseroan menggandeng Kementerian Pertanian. "Paling itu kemitraan. Itu kemitraan dengan peternak. Kita yang penjamin. Kementan bina peternak," sebutnya. Saat ini perseroan baru mempunyai lokasi penggemukan (feed loater) dengan kapasitas 13.000 ekor. Namun kapasitas ini terus ditingkatkan seiring rencana ekspansi usaha.

Ia tidak khawatir terhadap kapasitas feed loater saat ini karena perseroan akan memotong sapi setiap triwulan atau 3 bulan. "Investasi kandang beserta tanah di Jabar (Jawa Barat). Harapan kita bisa bantu pemerintah stabilkan harga daging," terangnya.

Padahal selama puluhan tahun, Berdikari mengalami kinerja keuangan yang buruk, bahkan meninggalkan lini bisnis utama yakni sapi. Berdikari sempat ke bisnis mebel,asuransi, dan lainnya, hingga akhirnya kembali fokus ke bisnis peternakan sapi.

"Berdikari sudah 2 tahun lalu sudah lama kesulitan luar biasa. Kita minta untuk bangkit. Kita evaluasi. Bidang usahanya apa. Kemudian 2 tahun lalu kita lihat misal pengembangan sapi. Laporan tahun 2013 pendapatan berdikari 60% dari sapi. Padahal 3 tahun lalu pendapatan dari sapi nggak sampai 10%," kata Dahlan usai rapim BUMN di Kantor Pusat Berdikari Jakarta, Kamis (2/1/2014).

Menurutnya ada beberapa langkah yang dilakukan untuk menyehatkan BUMN sapi ini. Pertama Direktur Utama Berdikari Librato El Arif melakukan pembenahan dan bersih-bersih di internal perseroan. Librato menghapus permainan nakal oknum di internal perseroan.

"Itu berantas perusahaan dalam perusahaan. Yang ke-2 meningkatkan ekspor cokelat," jelasnya. Ekspor cokelat ini diizinkan untuk membantu keuangan perseroan, selain itu membantu menggenjot ekspor Indonesia ke luar negeri. "Itu diekspor ke Eropa. Tahun lalu ekspor 1.400 ton. Dari situ dapat uang untuk bangkit. Itu juga untuk tampung cokelat rakyat dan kita perlu ekspor besar," sebutnya

Dengan kerja keras dan tanpa bantuan suntikan modal pemerintah (tanpa Penyertaan Modal Negara/PMN), Berdikari mampu bangkit. "Direksi sekarang bisa hidupkan Berdikari tanpa bantuan negara," katanya.

Direktur Utama Berdikari Librato El Arif mengatakan perseroan pada tahun 2013 memperoleh pendapatan Rp 380 miliar. Namun Libroto enggan menyebutkan perolehan laba perseroan. "Itu masih dalam audit," kata Librato. Berdikari selama masa pembenahan melakukan berbagai pengembangan lini usaha seperti menjual produk turunan sapi seperti daging sapi sehat, steak hingga bakso.

Pada tahun 2014, perseroan menargetkan kenaikan pendapatan hingga 100%. Berdikari juga akan  mengembangkan beberapa pusat penggemukan dan rumah potong sapi di Jawa Barat dan Jawa Tengah. "2014 omset naik 100%. Kita investasi kandang dan beserta tanah di Jabar. Harapannya kita bisa stabilkan harga daging di Jabodetabek,"
terangnya.

No comments:

Post a Comment