PT Bank BNI Syariah menargetkan porsi pembiayaan sektor produktif sebesar 60 persen dan sektor konsumtif 40 persen pada 2016. "Saat ini porsi pembiayaan produktif sekitar 45 persen, sedangkan pembiayaan konsumtif 55 persen," kata Direktur Bisnis BNI Syariah, Imam T Saptono, di Jakarta, Kamis.
Imam mengatakan pertumbuhan pembiayaan sektor konsumtif BNI Syariah hingga akhir 2014 sebesar 20 persen dan pertumbuhan pembiayaan sektor produktif mencapai 35 persen.
"Pertumbuhan pembiayaan konsumer BNI Syariah, contohnya pembiayaan rumah pada 2013 sekitar 40 persen. Pada 2014 target kami tumbuh sekitar 20 persen. Sedangkan pembiayaan UKM, kami tumbuh di atas 30 persen pada 2013," katanya.
Porsi pembiayaan konsumtif ritel BNI Syariah, lanjut Imam, mencapai 80 persen dari total portofolio dan porsi pembiayaan konsumer di atas Rp2 miliar sebesar 20 persen dari portofolio.
Imam menambahkan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) BNI Syariah pada 2013 mencapai 1,86 persen atau lebih kecil dari rasio NPF industri perbankan syariah yang mencapai 2,8 persen hingga tiga persen.
Sebelumnya, BNI Syariah mencatat perolehan laba Rp113,9 miliar sepanjang 2013 dari target laba 2013 sebesar Rp110 miliar dengan pertumbuhan pembiayaan mencapai 40 persen. Imam mengatakan aset BNI Syariah mencapai Rp14,7 triliun pada akhir 2013, dana pihak ketiga mencapai Rp11,9 triliun, dan pembiayaan Rp11,3 triliun.
No comments:
Post a Comment