Pengamat dan analis properti dari Jones Lang LaSalle, Anton Sitorus, mengatakan bahwa normalisasi dan penataan Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, berpotensi menaikkan harga atau nilai properti di kawasan itu. "Kami memang belum memperhatikan langsung nilai properti di dekat proyek-proyek pemerintah, ya, tapi kecenderungannya seperti itu (nilai properti naik)," ujar Anton, Senin, 4 November 2013.
Anton menjelaskan, daerah yang sudah rapi cenderung menaikkan harga properti atau tanah karena memberikan nilai tambah pada keduanya. Penataan akan mengundang arus investasi. Anton menambahkan, sudah banyak kasus di mana penataan berujung pada kenaikan nilai properti. Di kawasan Agung Podomoro Pluit, misalnya, kata Anton, kawasan itu semakin ramai setelah ada begitu banyak fasilitas yang dibangun.
Ditanyai seberapa besar kenaikan nilai properti yang bisa terjadi, Anton berkata hal itu bergantung pada pengembangan dan penataan yang dilakukan pemerintah. Kawasan yang ditata jadi perumahan elite, misalnya, bisa menaikkan nilai properti hingga 50 persen.
"Naik dua kali lipat juga bisa. Nilainya naik itu pasti," Anton menegaskan.
Keberadaan Taman Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, yang sebelumnya berupa permukiman kumuh, mendapat apresiasi positif dari warga Penjaringan. Buktinya, beberapa warga mengaku bahagia melihat Waduk Pluit menjadi tak sekumuh dahulu.
Salah satu yang mengaku senang melihat bantaran Waduk Pluit sekarang menjadi taman adalah Fenawati. Warga RT 21 RW 17 Muara Baru, Penjaringan, berusia 36 tahun itu, mengaku senang ada taman Waduk Pluit karena menambah tempat rekreasi dan santai di Penjaringan.
"Taman ini kan untuk umum, jadi seneng banget karena ada tempat rekreasi baru. Bosen kan kalau ajak anak-anak ke mal terus," ujar Fenawati saat tengah menemani anaknya lomba mewarnai di acara Bazaar 17 Agustus-an yang tengah berlangsung di taman Waduk Pluit.
Fenawati juga menilai keberadaan taman ini membuat kawasan Waduk Pluit menjadi lebih indah dibanding tahun lalu dan waduk menjadi terlihat jelas. Dulu, akibat dipenuhi rumah, wujud waduk menjadi susah terlihat dari jalan rata Pluit Timur.
Karena suka dengan keindahannya, Fena berencana akan sering membawa ketiga anaknya bermain ke taman baru ini. Kebetulan, jarak rumah ke taman tak terlalu jauh. Hal senada diucapkan Syamsudin, 42 tahun, warga RT 19 RW 17 Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Ia berkata, keberadaan taman yang menurutnya indah itu akan mempermudah warga Penjaringan untuk berkumpul bersama seperti hari ini, untuk merayakan hari kemerdekaan.
Jaya, 45 tahun, salah seorang tukang ojek di lokasi pun senang melihat pemandangan waduk yang menjadi jelas sejak ada taman. Ia sudah bisa membayangkan jalan-jalan di taman Waduk Pluit di sore hari sambil menikmati angin sepoi-sepoi. "Kayaknya enak ini buat jalan-jalan."
Berdasarkan pantauan, taman Waduk Pluit ini memiliki desain yang menyerupai taman Ayodya di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Ruang kumpul warga dibangun mengeliling perairan yang menjadi pusat taman. Di sekeliling taman, bisa ditemukan kursi kursi taman berdesain sama dengan kursi-kursi taman di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin. Selain itu, tak jauh dari kursi-kursi taman, terdapat juga pohon-pohon besar yang disediakan oleh Jakpro.
Pohon-pohon itu belum terlalu rindang untuk saat ini sehingga di siang hari kawasan taman seluas 5 hektar itu akan terasa panas. Rencananya taman ini akan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada pukul 11.00 nanti.
No comments:
Post a Comment