Wednesday, January 8, 2014

Bus Damri dan 5 Operator Taksi Sudah Melayani Penumpang Di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti Singayuda Gumay mengatakan, Bandara Halim Perdana Kusuma di Jakarta Timur siap untuk penerbangan komersil. "Persiapannya sudah 90 persen. Tinggal sedikit saja yang mesti diperbaiki," ujarnya, Selasa, 7 Januari 2014.

Herry menambahkan, kesiapan meliputi pesawat, bandara, dan fasilitas penunjang. Pada 10 Januari nanti, pengoperasian pertama diharapkan sudah bisa dilakukan. Sejauh ini sudah ada pesawat Citilink tujuan Yogyakarta, Semarang, dan Malang.

Ke depannya, menurut Herry, tak hanya Citilink yang beroperasi di Halim, tapi juga maskapai lain. "Bulan depan ada Garuda, Airasia, dan Batik Air juga," ucapnya. Jika dihitung, ia melanjutkan, ada 10 slot penerbangan per jam yang bisa ditampung di Halim. "Kalau dipakai semuanya, ada sekitar 126 slot. Tapi itu kan bertahap."

Itu pun, kata Herry, sesuai dengan usulan dari maskapainya. "Untuk rute mananya, saya belum tahu. Tapi syaratnya tak boleh buka rute baru, karena Halim hanya untuk mengalihkan penerbangan yang ada di Soetta (Bandara Soekarno-Hatta) saja."

Wakil Presiden Boediono menyatakan Bandara Halim Perdanakusuma siap beroperasi melayani penerbangan komersial pada 10 Januari nanti. "Ini saya mengecek apakah tanggal 10 Januari sudah bisa dimulai penerbangan komersialnya. Ternyata sudah siap beroperasi," ujar dia di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa, 7 Januari 2014.

Ia melihat sejauh ini persiapan sudah maksimal, termasuk penyediaan angkutan menuju bandara. "Ada sambungan bus Damri dan taksi juga ada. Saya kira bisa memberikan pelayanan," ujar Boediono.

Boediono menyebutkan, pada Jumat, 10 Januari 2014, sudah ada tiga penerbangan tujuan Yogyakarta, Semarang, dan Malang dengan maskapai Citilink. Lalu, akan ada penambahan tujuan penerbangan serta maskapai pada Februari. "Bulan depan itu ada Garuda," katanya.

Menurut dia, dibukanya Halim untuk penerbangan komersial dapat mengurangi kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Kota Tangerang, Banten. "Ini bisa mengurangi beban Bandara Soekarno-Hatta. Banyak sekali beban di sana sehingga menimbulkan kemunduran jadwal dan sebagainya."

Ia pun mengatakan pengoperasian Halim hanya merupakan solusi sementara atas kepadatan Soekarno-Hatta. "Ini tentunya langkah jangka menengah. Jangka panjangnya, akan dilakukan pembangunan."

Menteri Perhubungan Everest Ernest Mangindaan meminta agar fasilitas untuk memenuhi kenyamanan penumpang yang terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma disiapkan sebaik mungkin. Selain moda transportasi, ia meminta agar fasilitas pendukung lainnya, seperti restoran, bisa diperbanyak.

"Besok semua penunjang itu sudah harus siap, seperti restoran. Itu penting agar penumpang bisa sambil beristirahat saat menunggu," ujar Mangindaan saat meninjau kesiapan Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu, 8 Januari 2014.

Untuk moda transportasi, Mangindaan mengatakan, sudah ada bus Damri dan lima armada taksi yang siap melayani masyarakat dari dan ke Bandara Halim. "Damri mulai Jumat sudah beroperasi untuk tujuh jurusan, yakni Rawamangun, Bogor, Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Bekasi, Depok, Pondok Gebang, dan Gambir," ujarnya.

Sedangkan untuk taksi, ada lima armada yang sudah bergabung dengan Angkasa Pura II, yakni Srei Medali, Blue Bird, Express, Cipaganti, dan Silver Bird. Taksi-taksi ini nantinya bakal mendapat stiker untuk bisa menaikkan penumpang dari bandara. Sementara taksi tanpa stiker hanya bisa mengantar penumpang hingga terminal keberangkatan.

Dengan bertambahnya moda transportasi menuju dan keluar Halim, General Manager PT Angkasa Pura II Iwan Krishadianto tak memungkiri potensi kemacetan yang bisa terjadi. Namun, ia mengaku telah melakukan sejumlah rencana untuk mengantisipasi kemacetan akses menuju bandara.

Iwan mengatakan, Angkasa Pura II akan melakukan rekayasa-rekayasa lalu lintas, di antaranya pemasangan rambu-rambu tambahan dan penambahan petugas di sejumlah titik rawan macet. "Sementara ini, yang kami lihat, rekayasa akan dilakukan di Cawang, traffic light Halim, dan jalan keluar dari Bekasi dan Cikampek," ujarnya.

Kementerian Perhubungan memastikan Bandara Halim siap beroperasi pada Jumat, 10 Januari 2014. Mangindaan mengatakan, operasional perdana tersebut akan melayani penerbangan maskapai Citilink ke empat kota dan sebaliknya, yakni Yogyakarta, Semarang, Malang, dan Palembang.

No comments:

Post a Comment