Sunday, January 26, 2014

Managing Director Tata Motor Tewas Terjatuh Dari Hotel Di Bangkok

Karl Slym, managing director Tata Motors Ltd meninggal pada hari Minggu karena jatuh dari ketinggian di suatu hotel di Bangkok. Menurut keterangan perusahaan otomotif India tersebut, Slym (51), berada di Thailand untuk menghadiri pertemuan direksi Tata Thailand.

Slym, kelahiran Inggris, menempati posisi tertinggi di Tata Motors mulai 2012 untuk memulihkan pangsa pasar dan penjualan merek otomotif itu yang merupakan bagian dari konglomerasi Tata. "Kepergiannya terjadi saat perusahaan sebentar lagi menuai hasil lewat rancangan-rancangan baru dan mesin bensin baru yang selama ini bukan unggulan Tata," kata Anil Sharma, pengamat dari IHS Automotive seperti dikutip Reuters.

Tata Motors belum lama ini memperkenalkan mesin bensin terbaru bagi kendaraan penumpang. Tahun ini Tata berencana meluncurkan hatchback baru dan sedan ukuran kompak. Slym memimpin operasional Tata Motors di India maupun di negara lain seperti di Korea Selatan, Thailand, Afrika Selatan, kecuali Jaguar and Land Rover (JLR) yang dimiliki Tata sejak 2008.

Karl Slym, Managing Director Tata Motors, meninggal setelah jatuh dari sebuah kamar hotel di Bangkok. Polisi setempat menduga ia melakukan bunuh diri.  Slym, 51 tahun, berada di Bangkok untuk menghadiri pertemuan dewan direksi Tata Motors unit Thailand. Ia yang datang bersama istrinya menginap di sebuah kamar di lantai 22 Hotel Shangri-La. Staf hotel menemukan tubuhnya pada hari Ahad di lantai empat dalam kondisi tak bernyawa.

Upaya bunuh diri yang disimpulkan polisi didasarkan pada kondisi tubuh korban. "Kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan," kata Letnan Polisi Somyot Boonyakaew yang memimpin penyelidikan.  Menurutnya, saat polisi datang ke kamarnya, jendela dalam kondisi terbuka. "Jendela ini sangat kecil sehingga tidak mungkin ia terjatuh karena tergelincir," katanya.

Apalagi, menurut Boonyakaew, Slym bertubuh besar. "Dari penyelidikan awal kami percaya ia sengaja melompat," katanya. Polisi menemukan catatan berisi tiga halaman yang ditulis dalam bahasa Inggris. Catatan ini kini masih diselidiki. Otopsi jenazah Slym baru dilakukan hari ini.

Seorang juru bicara Tata Motors, produsen mobil terbesar di India, menolak untuk mengomentari kemungkinan penyebab kematian Slym itu. Pernyataan perusahaan yang disampaikan pada Ahad mengatakan kepemimpinan Slym telah mengantar perusahaan itu ke pasar global.

Slym, berkebangsaan Inggris, mulai bergabung dengan perusahaan itu pada 2012, saat penjualan perusahaan lesu. Ia menghidupkan kembali penjualan Tata dan pangsa pasar di India. Tata Motors adalah bagian dari perusahaan konglomerasi Tata. Saham Tata Motors turun 4 persen menyusul berita kematiannya.

Karl Slym, managing director Tata Motors, menulis secarik surat yang diduga ditulisnya sebelum ia ditemukan tewas. Polisi Thailand menduga pria berkebangsan Inggris ini meninggal karena bunuh diri.  Jenazah pria 51 tahun itu ditemukan oleh staf sebuah hotel bintang lima tempat dia menginap. Dia berada di Bangkok untuk menghadiri pertemuan dewan direksi dari anak perusahaan Tata di Thailand.

Polisi mengesampingkan pembunuhan sebagai penyebab kematian Slym, karena tak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuhnya. Ia diduga jatuh dari jendela kamarnya di lantai 22 Shangri-la Hotel Bangkok, dan jatuh di balkon lantai empat.  Catatan dengan tulisan tangan dilaporkan ditemukan di ruang tempat ia bersama istrinya menginap. Catatan ini kini sedang diterjemahkan ke dalam bahasa Thailand sebagai bagian dari penyelidikan, kata para pejabat kepolisian setempat.

Letnan Polisi Somyot Boonyakeow mengatakan tidak ada tanda-tanda terjadinya kekerasan baik di tubuh Slym maupun ruangan tempat dia menginap. Kamar hotelnya memiliki dua jendela, yaitu jendela besar yang tak bisa dibuka dan jendela kecil yang bisa dibuka. Ia diduga melompat dari jendela kecil itu.

Boonyakeow menyatakan istri Slym akan dimintai keterangan segera. Pornchai Suteerakune, yang mengepalai Institute of Forensic Medicine, akan memimpin otopsi atas jenazahnya.  Slym memimpin Tata Motors pada saat industri otomotif itu sedang bergulat dengan perlambatan usahanya. Ia bergabung dengan perusahaan itu pada tahun 2012 sebagai bagian dari perombakan manajemen utama dan bertanggung jawab untuk memetakan strategi perusahaan untuk mendapatkan kembali momentum di pasar India.

Sebagai bagian dari restrukturisasi, Slym pekan lalu mengumumkan skema pensiun sukarela bagi karyawan untuk menghemat biaya. Pada bulan Desember, penjualan mobil domestik turun 4,52 persen dari tahun sebelumnya menjadi 1,32,561 unit. Penjualan keseluruhan Tata Motors turun sekitar 42 persen menjadi 6.537 unit bulan lalu.

Sebelum bergabung dengan Tata, Slym adalah wakil presiden eksekutif SGMW Motors Cina. Dia pernah memimpin General Motors di India selama 2007-2011. Selama lebih dari dua dekade, Slym malang melintang di dua perusahaan otomotif besar, Toyota dan General Motors, di berbagai posisi di seluruh wilayah.

No comments:

Post a Comment