Sunday, January 19, 2014

Dana Cadangan Untuk Bencana Tersedia 4 Triliun

Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani, mengatakan bahwa pemerintah telah menganggarkan Rp 3 triliun untuk dana cadangan bencana alam tahun 2014. Dari jumlah tersebut, Rp 1,5 trilun merupakan dana yang sudah siap ditarik.

“Dana Rp 1,5 triliun tersebut sudah mendapat persetujuan dari DPR jadi bisa ditarik sewaktu-waktu, sedangkan sisanya harus mendapat persetujuan DPR jika akan ditarik,” ujar Askolani ketika ditemui di kompleks Kementerian Keuangan, Jumat, 17 Januari 2014.

Dari jumlah tersebut, Askolani mengatakan sebanyak Rp 200 miliar sudah diminta oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Pada 2013, Kementerian Keuangan menyiapkan dana cadangan Rp 4 triliun jika sewaktu-waktu BNPB membutuhkan dana tambahan untuk mengatasi banjir.

Lebih lanjut, sesuai mekanisme, dia mengungkapkan BNPB harus mengajukan permohonan dulu jika hendak mencairkan dana cadangan. Setelah BNPB mendapatkan izin dari DPR, Kementerian Keuangan baru bisa mengeksekusi pencairan anggaran.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Muhammad Hasan menyatakan pihaknya menganggarkan dana untuk normalisasi sungai di Jabodetabek pada 2014 ini. "Tahun ini kita siapkan dana Rp 1,7 triliun," kata Hasan, dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Senin, 13 Januari 2014.

Hasan menuturkan, sejumlah sungai seperti kali Angke, kali Sunter, dan kali Ciliwung mulai dinormalisasi mulai Desember lalu. Sedangkan sudetan yang akan dilimpahkan debit air dari Ciliwung telah dimulai Januari tahun ini. Kemudian program penanggulangan banjir (JEDI) dimulai pada November tahun lalu.

Program normalisasi sungai dan tanggul jangka panjang, kata Hasan, terus berlangsung hingga waktu yang ditargetkan pada 2016. "Ini terus berlangsung selama 3 tahun,"katanya. Sedangkan program jangka pendek yaitu perbaikan atau penambalan tanggul yang longsor untuk titik rawan banjir seperti di Latuharhari dan Karet di mana terjadi longsor (kemiringan) akibat banjir, saat ini sudah diperbaiki dan dapat berfungsi kembali.

Hujan yang mengguyur ibu kota sejak Sabtu malam 11 Januari 2014 dan Minggu siang 12 Januari 2014 mengakibatkan sejumlah wilayah di DKI Jakarta tergenang. Linimasa Twitter pun diramaikan sejumlah akun yang mengabarkan titik banjir di Jakarta. Akun Traffic Management Center Kepolisian Daerah Metro Jaya melaporkan, salah satu titik banjir paling parah terdapat di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Berdasarkan pemantauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, seperti dikutip dari situs www.bnpb.go.id, pada pukul 11.00 hari ini di pos pengamatan debit sungai di Katulampa, Depok, Manggarai, dan Angke Hulu sudah berstatus Siaga 3. Sedangkan debit sungai lainnya masih dianggap normal atau Siaga 4. "Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, memprediksi potensi banjir di Jakarta untuk hari ini dan Senin, 13 Januari besok adalah rendah-sedang," tulis BNPB di dalam situsnya.

No comments:

Post a Comment