Pemerintah akan melelang obligasi negara dengan jumlah indikatif Rp10 triliun pada 7 Januari 2014 untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2014. Keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Jumat, menyebutkan terdapat lima seri obligasi atau surat utang negara (SUN) yang akan dilelang dengan nominal per unit sebesar Rp1 juta.
Lima seri SUN tersebut adalah SPN03140408 (penerbitan baru) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 8 April 2014. Seri SPN12150108 (penerbitan baru) dengan pembayaran bungan secara diskonto dan jatuh tempo 8 Januari 2015.
Seri FR0069 (penjualan kembali) dengan tingkat bunga tetap 7,875 persen dan jatuh tempo 15 April 2019. Seri FR0070 (penjualan kembali) dengan tingkat bunga tetap 8,375 persen dan jatuh tempo 15 Maret 2024. Seri FR0068 (penjualan kembali) dengan tingkat bunga tetap 8,375 persen dan jatuh tempo 15 Maret 2034.
Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka menggunakan metode harga beragam. Pemerintah memiliki hak untuk menjual kelima seri SUN itu lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan.
Peserta lelang SUN tersebut terdiri atas 19 Dealer Utama, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Bank Indonesia (BI). Dealer Utama terdiri dari 15 bank dan empat perusahaan sekuritas. Dealer Utama berbentuk bank terdiri atas Citibank NA, Deutsche Bank AG, Bank Central Asia, Bank Danamon Indonesia, Bank Internasional Indonesia, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, OCBC NISP, Bank Panin, Bank Rakyat Indonesia, Bank Permata, CIMB Niaga, Standard Chartered Bank dan JP Morgan Chase Bank NA.
Sementara Dealer Utama berbentuk perusahaan sekuritas terdiri atas PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Trimegah Securities.
No comments:
Post a Comment