Tuesday, May 15, 2012

Indonesia Buka Peluang Usaha Bagi Pengusaha India

Pemerintah Indonesia senantiasa membuka peluang bisnis dan investasi bagi pelaku bisnis India menyusul kesepakatan kedua negara untuk meningkatkan kerja sama perekonomian.

"Pemerintah Indonesia senantiasa pembuka peluang bisnis dan investasi di Indonesia bagi para pelaku bisnis India," kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami saat menerima kunjungan 35 delegasi bisnis India di kantornya di Jakarta, Selasa.

Delegasi bisnis India yang dipimpin Duta Besar RI untuk India Letjen (Purn) Andi M Ghalib itu membawa pebisnis sektor pertambangan, industri film, tour and travel, baja, energi dan listrik, infrastruktur, perangkat lunak, telekomunikasi, pertahanan, produk makanan termasuk seafood, dan furnitur.

Kunjungan merupakan tindak lanjut kesepakatan kedua negara untuk meningkatkan kerja sama perekonomian melalui perdagangan dan investasi. Mereka akan bertemu dengan para pejabat pemerintah dan juga pelaku usaha Indonesia.

Dirjen PEN menjelaskan, Indonesia dan India memiliki dasar dan persamaan yang kuat dalam meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Keduanya memiliki budaya yang beragam dan sama-sama menjadi perintis bagi tonggak kebangkitan Asia-Afrika pada 1955.

"Saat ini, Indonesia dan India sebagai emerging market memiliki peran penting dalam perekonomian dunia. Keduanya juga berpengaruh dalam forum-forum internasional, seperti G-20," katanya.

Gusmardi mengharapkan pertemuan langsung antara pelaku usaha kedua negara seperti itu dapat membuahkan hasil konkrit, seperti investasi dan kontrak dagang.

Perusahaan India yang turut dalam misi datang tersebut antara lain Srei Infrastucture Finance Ltd, Mokul Group of Companies, SAFTA Logistic, Monnet Ispat & Energy Limited, Saru Diamonds Pvt Ltd, dan Rohit Ferro.

Sementara dari Indonesia berpartisipasi 26 perusahaan, di antaranya PT Bonecom Servistama Compindo, Niramas Utama, Prima Persada Nusantara, Indo Jati Furniture, Kobe Alina Food, PT Sinar Sosro, Sinar Mas, Astra Agro Lestari, Jayakarta Nusatama, dan PT Estern Union.

Dalam tahun ini total perdagangan Indonesia-India sudah mencapai nilai 17,6 miliar dolar AS, dan ekspor Indonesia ke India mencapai 13,3 miliar dolar AS, sementara impor Indonesia dari India 4,3 miliar dolar AS.

Dengan angka-angka itu, Indonesia mengalami surplus 9 miliar dolar AS. Perdagangan bilateral kedua negara pada periode 2007-2011 menunjukkan tren positif, naik 25,3 persen.

Produk ekspor utama Indonesia ke India antara lain crude palm oil, batubara, tembaga, karet, dan olien, sedangkan impor utama Indonesia dari India di antaranya cyclic hydrocarbons, jagung, kendaraan bermotor, pesawat telepon dan bagiannya, serta kacang.

No comments:

Post a Comment