Friday, May 11, 2012

Indonesia Masih Kekurangan Pasokan Daging Sapi

Selain menggguncang perusahaan importir dan distributor, pengurangan kuota impor daging sapi dikhawatirkan menimbulkan krisis pasokan daging di Indonesia. Menurut Ketua Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI), Suhardjito, jika pemerintah tak menambah kuota impor harga bakal melonjak.

“Saat ini harga rata-rata naik hingga 40 persen. Kenaikan harganya bisa lebih tinggi menjelang Lebaran," kata dia, Minggu 6 Mei 2012.

Selain mengerek harga daging segar dan beku, dampak pengurangan kuota ini sudah terasa pada industri olahan daging. Saat ini pabrik sosis, bakso dan produk olahan daging lainnya tersandera kenaikan harga dan biaya produksi.

Data ADDI menunjukkan, sejak Maret 2012, harga daging bahan baku sosis naik dari Rp 39 ribu per kilogram menjadi Rp 54 ribu per kilogram, sedangkan harga daging tetelan untuk bakso naik dari Rp 42 ribu per kilogram menjadi Rp 47 ribu per kilogram.

Perusahaan ritel [un terkena getahnya. Biasanya, perusahaan-perusahaan pengecer itu mendapat pasokan 165 ribu ton daging per bulan. Namun, setelah pengurangan kuota impor dilakukan, peritel hanya hanya mendapat pasokan 30 persennya.

Ketua Asosiasi Importir Daging Indonesia Thomas Sembiring mengatakan, saat ini, sisa kuota impor daging untuk semester dua mencapai 8 ribu ton. Padahal, seharusnya persediaan saat ini mencapai 13.600 ton. Karena itu, ia meminta pemerintah memberi tambahan kuota impor. "Pekan ini ada pertemuan antara pengusaha dan pemerintah untuk membahas masalah ini," kata dia.

Masalah ini berawal dari kebijakan Kementerian Pertanian yang tak menambah kuota impor sapi bakalan dan daging beku pada tahun ini. Menteri Pertanian Suswono mengatakan, tahun ini, pemerintah hanya mengizinkan impor 283 ribu ekor sapi bakalan dan 34 ribu ton daging beku. Angka ini berkurang dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 90 ribu ton daging sapi beku dan 600 ribu ekor sapi bakalan.

Suswono menilai kuota ini mencukupi kebutuhan masyarakat, termasuk untuk mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang hari raya semester kedua mendatang. "Pasokan dalam negeri masih memungkinkan untuk menutup kekurangan pasokan," kata dia dalam konferensi pers 1 Mei lalu.

No comments:

Post a Comment