Sejak awal tahun ini, pemerintah Indonesia menyetop ekspor tambang dan mineral mentah, untuk meningkatkan nilai tambah produk tambang dan mineral. Tahun ini Indonesia akan kehilangan pendapatan ekspor US$ 3 miliar atau Rp 30 triliun, tapi dua tahun lagi akan untung besar.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, di 2016 atau 2017 nanti, Indonesia bisa meraup US$ 27 miliar atau sekitar Rp 270 triliun dari sektor tambang.
"Dengan tidak lagi mengekspor tambang mentah, konsekuensinya di 2014 akan ada pengurangan (ekspor) berkisar US$ 3 miliar. Tapi 2016-2017, dengan pengolahan dan pemurnian, pendapatan sudah meningkat jadi sekitar US$ 27 miliar," jelas Hatta di kantornya, Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Nilai ini naik tinggi dari pendapatan sektor tambang di 2013 yang hanya mencapai US$ 12 miliar atau sekitar Rp 120 triliun.
"Jadi memang akan ada penurunan 2014, oleh karena itu dari sisi penurunan, harus kita tutup dengan peningkatan ekspor kita, peningkatan kinerja ekspor dengan terus mendorong value added (nilai tambah), dan juga mengurangi ketergantungan pada impor," ujar Hatta.
No comments:
Post a Comment