Maskapai pelat merah PT Merpati Nusantara Airlines saat ini sedang mengalami kesulitan keuangan, salah satunya utang yang menggunung. Akhirnya, gaji karyawan belum dibayar, tunjangan hari raya (THR) juga ditunggak. Salah seorang pramugari senior Merpati Vivi Arita curhat, gajinya belum dibayar sejak Desember. Selain gaji, THR juga belum dibayarkan hingga saat ini. Dahlan Iskan, dimanakah dikau?
"Gaji belum dibayar dari bulan Desember yang lalu, sebenernya bukan hanya gaji yang belum dibayar, THR juga belum dibayar," kata Vivi Arita di kantor pusat Merpati, Gedung Basarnas, Kemayoran, Jakarta, Jumat (7/2/2014). Saat ini pramugari senior dari Padang tersebut hanya dapat pasrah, dan berharap Merpati dibuka normal kembali. Selama gaji belum dibayarkan, Vivi mengaku tidak mau ambil pusing, karena memiliki banyak teman yang selalu mendukung dia.
"Selama ini ya untung ada temen yang selalu bantu, tapi saya selalu yakin rezeki pasti udah ada yang aturkok, semoga saja dibuka kembali," imbuhnya. Para pilot PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) belum menerima gaji hingga 3 bulan. Akibatnya berbagai cara dilakukan oleh pilot di maskapai pelat merah ini. Di antaranya memakai sisa tabungan hingga menjual harta benda untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mudah mudahan tidak ada yang harus mencari jalan pintas dengan menjual dirinya.
"Untuk hidup. Kita punya daya untuk hidup. Caranya bagaimana. Sudah berbagai macam cara dilakukan. Kita punya tabungan dan ada jual harta beda," kata Ketua Umum Asosiasi Pilot Merpati Capt. RD Sardjito saat jumpa pers di Kantor Pusat Merpati Jakarta, Jumat (7/2/2014).
Meski belum memperoleh gaji dari tanggal 26 Desember 2013. Para pilot Merpati sebagian besar memilih setia bertahan di Merpati. Meski ada sebagian kecil yang mengundurkan diri. "Kita cinta Merpati dan ingin Merpati eksis. Saya mengerti, ini ada batasnya," sebutnya.
Namun menurutnya, keberlangsungan masa depan Merpati sangat bergantung pada niat dan kemampuan pemerintah. "Untuk membangkit penerbangan perintis. Tergantung political will pemerintah, ingin membantu atau tidak. Merpati kekeringan dana. Nggak mungkin hidupkan sarana penerbangan tanpa bantuan pemerintah. Beri kesempatan kami untuk bangkit," jelasnya.
PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) tidak punya cukup uang untuk membayar gaji karyawan. Alhasil karyawan dari level staf, pilot, awak kabin hingga direksi tak dapat gaji sekitar 3 bulan terakhir. "Merpati nggak punya uang operasi, seperti untuk biaya gaji karyawan," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan usai rapim Kementerian BUMN di Perum Peruri Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Untuk menyiasati kesulitan ini, Merpati kemudian menghentikan penerbangan terhitung mulai Februari 2014 dan melakukan skema kerja shift. Sehingga Merpati berusaha keras memperoleh tambahan modal untuk bangkit. Dibantu PT PPA, 2 anak usaha Merpati akan dijual. Uang hasil penjualan akan digunakan untuk membiayai anak usaha baru Kerjasama Operasi (KSO) dan biaya operasional Merpati.
"PPA punya uang restrukturisasi. PPA punya uang untuk sehatkan BUMN sakit. Perusahaan yang dibantu kemudian sehat, seperti Waskita, kembalikan uang ke PPA. Uang restrukturisasi itu bisa sehatkan lagi. Tapi uang ini bisa digunakan harus izin Menkeu," sebutnya. Dahlan pun sudah meminta karyawan Merpati tidak bekerja atau meliburkan diri untuk sementara waktu. Permintaan ini muncul karena Direksi Merpati saat sedang melakukan langkah-langkah penyelamatan maskapai dari kesulitan keuangan.
"Bersabar dulu, untuk sementara nggak usah kerja sampai tunggu perkembangan terbaru dari Merpati," kata Dahlan pekan lalu. Karyawan pun kecewa karena pembayaran gaji belum juga direalisasikan. Karyawan meminta kepada siapapun pihak yang peduli terhadap Merpati bisa membantu merealisasikan gaji yang belum dibayarkan selama 3 bulan.
"Tolonglah, kami lapar 3 bulan tidak gajian. Direksi kami tidak mampu mengurai akar masalah Merpati. Siapapun yang berkepentingan di Merpati tolong bantu kami," kata Ketua Forum Pegawai Merpati, Sudiyarto awal pekan ini. Krisis pada maskapai PT Merpati Nusantara Airlines Tbk (MNA) terjadi akibat kesulitan keuangan. Alhasil berdampak terhadap terganggunya hak-hak pegawai Merpati.
Ketua Umum Asosiasi Pilot Merpati Capt. RD Sardjito menjelaskan akibat kisruh dan krisis keuangan di Merpati, sebanyak 50 pilot Merpati memilih keluar dan bekerja di maskapai lain. "Lebih dari 50 keluar. Yang nggak bisa kami cegah karena mereka butuh hidup," Kata Sardjito saat jumpa pers di Kantor Pusat Merpati, Jakarta, Jumat (7/2/2014).
Seperti diketahui sejak 26 Desember 2013, seluruh karyawan Merpati termasuk pilot, belum memperoleh gaji. Saat ini total pilot Merpati yang masih bertahan berjumlah 178 pilot. Sementara armada Merpati yang masih bisa terbang mencapai 18 unit. "Jumlah pilot sekitar 178, sampai saat ini," terangnya.
Meski ada rekan-rekan sesama pilot memilih hengkang, namun ratusan pilot Merpati tetap memilih setia bertahan, sambil berharap maskapai bisa pulih dan terbang kembali. "Kita bertahan di sini karena cinta Merpati. Kami ingin Merpati eksis. Kami sudah puluhan tahun bekerja," jelasnya.
Sejak Desember 2013 hingga saat ini, pegawai PT Merpati Nusantara Airlines termasuk pramugari dan pramugara belum digaji karena kondisi keuangan yang sulit. Berapa ya gaji pramugari Merpati? Sekjen Asosiasi Awak Kabin Merpati Syahriri Irsak mengatakan, gaji bersih pramugari senior Merpati sebelum penundaan pembayaran mencapai Rp 8 juta per bulan, sedangkan pramugari junior digaji Rp 3 juta per bulan. Besaran gaji ini merujuk pada masa kerja bukan jam terbang.
"Kalau gaji kan ada levelnya ya, yang senior paling tinggi itu Rp 8 juta, kalau yang masih baru-baru ya sekitar Rp 3 jutaan," jelas Irsak di Kantor Pusat Merpati, Gedung Basarnas, Kemayoran, Jakarta, Jumat (7/2/2014).
Sampai saat ini, 197 orang pramugari dan pramugara Merpati belum hengkang meski belum digaji. "Masih banyak yang loyal karena cinta sama Merpati. Total 197 orang awak pesawat hingga saat ini, paling keluar pensiun, mengantisipasi ini belum ada pokoknya tetap loyal," kata Irsak.
Sebelumnya, salah satu Pramugari Senior Merpati bernama Vivi Arita yang sudah bekerja selama 20 tahun menatakan, gaji pramugari di Merpati lebih kecil dibandingkan pramugari di maskapai lain. "Gaji sebagai pramugari di Merpati itu memang lebih kecil dibanding maskapai penerbangan lain," kata Vivi.
Vivi mengatakan, ada beberapa faktor sehingga para pramugari ini setia dan betah bekerja di Merpati walaupun gajinya di bawah rata-rata maskapai lain. "Di Merpati, kerjanya lebih enjoy dan nyaman sekali," tutur Vivi. Sementara Ety, pramugari senior lain di Merpati pun mengakui, bekerja di BUMN ini cukup menyenangkan. Ia pun meminta agar Merpati bisa tetap 'mengepakkan sayapnya' di dunia kedirgantaraan Indonesia.
"Saya berharap nggak ditutup. Nyawa kita separuh di Merpati jadi nggak terima kalau Merpati ditutup, kerja di Merpati itu nyaman, suasananya kekeluargaan banget. Kalau terpaksa harus ditutup ya mohon diberikan hak-hak kita," jelas Ety.
No comments:
Post a Comment