Pendiri dan pemilik pabrik tekstil terbesar di Asia Tenggara, Sri Rejeki Isman Textile atau Sritex, Muhammad Lukminto, meninggal dunia di Singapura pada Rabu, 5 Februari 2014, pukul 21.40 waktu Singapura.
Tokoh Tionghoa di Surakarta, Sumartono Hadinoto, mendapat kabar dari ipar Lukminto. "Kabarnya mendadak," ujarnya, Kamis pagi, 6 Februari 2014.
Dia mengatakan sebelumnya tidak ada tanda-tanda Lukminto sakit. Bahkan sehari sebelumnya, pria kelahiran Jombang, 1 Juni 1946, tersebut masih berkomunikasi via telepon dengan beberapa koleganya.
Menurut Sumartono, selama ini Lukminto memang kerap berobat ke Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura. "Tapi hanya kontrol rutin," katanya. Lukminto berangkat ke Singapura pada 3 Februari lalu.
Karena mendadak, dia menduga Lukminto kena serangan jantung.
Dia mengatakan keluarga Lukminto pagi ini bersiap terbang ke Singapura untuk menjemput jenazah Lukminto.
"Keluarga akan mengurus kepulangan jenazah," ujarnya.
Dia belum tahu di mana Lukminto akan disemayamkan dan dimakamkan. Yang jelas, keluarga sudah meminta dia untuk memesan satu tempat di rumah duka Tiong Ting, yang biasa dipakai etnis Tionghoa untuk mengkremasi jenazah.
No comments:
Post a Comment