Thursday, February 6, 2014

Indonesia Akan Tiru China Bangun Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Hidro

China berhasil membangun banyak bendungan air dan memanfaatkannya untuk pembangkit listrik tenaga air. Kapasitas listrik yang dihasilkan juga besar dan beroperasi 24 jam. Indonesia ingin menerapkan apa yang dilakukan negeri tirai bambu tersebut.

"Kita ingin bangun bendungan dan pembangkit listrik hidro seperti di China, di China listrik tenaga hidro kapasitasnya besar-besar, didukung juga dengan bendungan yang berskala besar," ucap Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana saat ditemui di Kantornya, Cikini yang dikutip Jumat (7/2/2014).

Rida mengungkapkan, di China bendungan air yang dibangun menggunakan teknologi lobang-lobang di bawah tembok bendungan, di mana lobang tersebut dapat buka-tutup dengan sistem hidrolik. "Lubang tersebut dibuka jika endapan lumpur yang terbawa dari hulu sungai bisa keluar, tidak menumpuk dibendungan yang dapat membuat pendakalan, dan dapat mengurangi debit air yang berpengaruh pada daya dan lamanya pembangkit listrik hidro beroperasi," katanya.

Rida mengatakan, Indonesia bukan tidak punya bendungan yang besar dan pembangkit listrik air, salah satu contohnya di Jatiluhur Jawa Barat. "Tapi akibat endapan lumpur yang tinggi, debit air di Jatiluhur makin kecil, pembangkit listriknya pun hanya bisa beroperasi 4-6 jam yang sebelumnya bisa beroperasi 24 jam," ungkapnya.

"Solusinya ya harus dikeruk, tapi biayanya besar dan sama dengan bangun bendungan yang baru. Ini karena tidak ada teknologi lubang di bawah tembok bendungan seperti di China," ujarnya. Rida menambahkan, dengan adanya lubang di bendungan tersebut, akan mengeluarkan lumpur, lumpur ini sangat bermanfaat untuk pertanian, karena akan menyuburkan tanaman.

"Coba lihat daerah yang airnya dibendung, daerah sebelum bendungan hijau, tapi setelah bendungan tanamannya tidak terlalu subur, itu karena unsur mineralnya terendap dibendungan (lumpur), yang buat sumbur tanaman ini mineral, mineralnya ketahan dan yang keluar hanya air," ucapnya.

Indonesia berencana akan membangun bendungan besar di Kayan, Kalimantan Timur dan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik berkapasitas besar mencapai 6.000 MW. "Yang bangun investor dari China, biaya yang dikeluarkan mencapai US$ 18 miliar," tutupnya.

No comments:

Post a Comment