PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengalokasikan anggaran investasi Rp 57,5 triliun sepanjang 2014. Direktur Konstruksi dan Energi Terbarukan Nasri Sebayang mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk mendukung peningkatan layanan listrik ke masyarakat.
"Di antaranya untuk membiayai pembangunan pembangkit, transmisi, gardu induk, jaringan distribusi, dan penyambungan ke masyarakat," kata Nasri seusai rapat kerja dengan Komisi Energi DPR, Senin, 10 Februari 2014.
Secara rinci, dana investasi tersebut akan digunakan PLN untuk merampungkan pembangunan pembangkit berkapasitas 2.592 megawatt (MW), PLTU skala kecil berkapasitas 530 MW, dan PLTS komunal sebesar 42.730 kWp. Selain itu, Perseroan akan membangun transmisi sepanjang 3.999 kilometer sirkuit (kms) dan gardu induk 3.675 MVA.
Perusahaan pelat merah itu pun akan menggunakan duit tersebut guna membuat sambungan listrik 3.484 ribu pelanggan dan jaringan distribusi tegangan menengah sepanjang 13.768 kms. Kemudian pembangunan jaringan distribusi tegangan rendah sepanjang 10.717 kms dan gardu distribusi sebesar 3.181 MVA.
Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan dana investasi tadi berasal dari DIPA APBN sebesar Rp 5,9 triliun, DIPA SLA Rp 529,8 miliar, dan pinjaman bank Rp 5,3 triliun. Selain itu, ada pula dana internal Rp 6,5 triliun dan pinjaman sebesar Rp 38,8 miliar.
Besaran investasi ini menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 67 triliun. Sebab, kemampuan PLN berkurang terkait dengan margin dan tarif. Jika margin naik 1 persen, kemampuan memperoleh pinjaman PLN naik Rp 20 triliun.
No comments:
Post a Comment