Sunday, February 16, 2014

Strategi Menggenjot Ekspor Ke Korea Selatan

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Nus Nuzulia Ishak, menyatakan Indonesia akan memanfaatkan ASEAN-Korea Centre untuk mengincar pasar ekspor di Korea Selatan.

Tak hanya perdagangan, Indonesia juga mengincar investasi,kerjasama budaya, dan pariwisata. “Indonesia dapat mengambil manfaat dari keterbukaan pasar Korea yang lebih terintegrasi, yang pada akhirnya dapat memperkuat kinerja ekspor," kata dia kepada Tempo melalui surat elektronik, Ahad 16 Februari 2014.

ASEAN-Korean Centre merupakan pusat kerja sama ASEAN-Korea di bidang perdagangan, investasi, pariwisata, dan budaya yang dibiayai Korea Selatan. Pemerintah Indonesia berharap program ASEAN-Korea Centre dapat meningkatkan kinerja ekonomi negara anggota ASEAN dan Korea. Menurut Nuzulia, pada tahun anggaran 2014, kontribusi pemerintah Korea Selatan untuk program ini meningkat 10 persen, mencapai 6,6 miliar won atau senilai US$ 6,254 juta.

Saat ini, Indonesia terus berupaya meningkatkan daya saing produk-produk unggulan yang akan dipasarkan ke Korea Selatan. Produk potensial itu adalah furnitur, tekstil, makanan dan minuman olahan, serta kulit dan produk kulit. Volume perdagangan Indonesia dan Korea Selatan pada periode Januari-November 2013 mencapai US$ 21,098 miliar. Rinciannya, ekspor Indonesia US$ 10,493 miliar dan impor US$ 10,605 miliar, sehingga ada defisit US$ 111,82 juta di pihak Indonesia.

Secara terpisah, Wakil Ketua Asosiasi Permebelan dan Kerajinan Tangan Indonesia (Asmindo) Solo, Adi Darma Santoso, mengatakan Korea Selatan merupakan negara tujuan baru yang bisa mendorong ekspor. Kerjasama dengan Korea dinilai penting, mengingat saat ini terjadi penurunan ekspor mebel kayu dari pasar tradisional seperti Amerika Serikat, Inggris Raya, Belanda, Jerman, dan Prancis.

Menurut Adi Darma, pasar baru, seperti Uni Emirat Arab, Jepang, Korea Selatan, dan Cina, belum digarap maksimal. “Pasar Korea sebenarnya bagus, hanya belum tergarap maksimal. Saingan kita, seperti Vietnam, juga sebenarnya belum bisa menggapai pasar Korea Selatan secara terintegrasi,” katanya.

No comments:

Post a Comment