Harga elpiji ukuran 3 kilogram melonjak hingga Rp 28 ribu, di beberapa kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Harga gas bersubsidi ini sebenarnya dibanderol Rp 17 ribu per tabung. Padahal, pasokan cukup berlimpah di sejumlah pedagang eceran.
Deden Alam Purnama, 42 tahun, warga Kampung Tetelar Desa Cihaur Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, menyatakan elpiji 3 kilogram di kampungnya tidak langka. Namun harga menembus Rp 28 ribu per tabung. "Kami tidak tahu kenapa harga bisa melonjak tajam," ujar Deden di Cianjur, Selasa 18 Februari 2013.
"Saya kan buka warung nasi sederhana, kalau gas mahal seperti ini mana bisa pendapatan naik. Mau naikin harga lauk-pauk, takut pelanggan kabur," dia mengeluh.
Sejumlah ibu rumah tangga juga mengeluh karena mereka terpaksa menambah pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari. "Biasanya kami hanya membeli Rp 16 ribu per tabung, tapi saat ini harus membeli Rp 27 ribu per tabung. Alasan penjual macam-macam, antara lain sulit mencari barang. Tapi saya lihat stoknya banyak," tutur Siti Fatimah, 47 tahun, warga Cipanas.
Menurutnya, di Cipanas harga di tingkat pengecer tidak sama. Beberapa pengecer menjual elpiji 3 kilogram Rp 25 ribu, ada pula yang menjual Rp 22 ribu per tabung. Menurut dia, calon pembeli harus rajin bertanya ke beberapa pengecer untuk mendapat harga gas bersubsidi yang lebih murah. "Tapi yang saya tahu paling murah Rp 22 ribu per tabung. Ini kan gas bersubsidi, tapi kok mahal," keluhnya.
Sejumlah pemilik pangkalan elpiji 3 kilogram juga mengeluhkan hal yang sama. Rian Abadi, 34 tahun, pemilik pangkalan elpiji 3 kilogram di Jalan Aria Cikondang, Cianjur, mengaku sulit mendapat gas bersubsidi ini. Menurutnya, gas itu kosong di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji. Bahkan, ia harus menunggu selama dua hari untuk mendapat pasokan.
"Sekali ada pasokan, tidak sampai setengah jam 180 tabung elpiji tiga kilogram ini langsung habis. Saya harus mengurangi pasokan ke sejumlah pengecer, yang biasanya pesan 50 tabung saya kurangi menjadi 20 tabung. Hal itu untuk membagi agar semua pengecer kebagian," terangnnya.
Lonjakan harga elpiji tabung 3 kilogram terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Di pasaran, harga gas rumah tangga bersubsidi ini naik dari Rp 17 ribu per tabung menjadi Rp 28 ribu.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cianjur, Judi Adi Nugroho, tidak menampik jika harga elpiji 3 kilogram ini masih tinggi di beberapa wilayah Kabupaten Cianjur. Menurut dia, harganya variatif mulai Rp 18 - 28 ribu per tabung.
"Sekarang gas mahal. Kemarin kami juga mendapatkan laporan harga elpiji 3 kilogram ada yang mencapai Rp 27 ribu per tabung. Dari pantauan kami, gas tersebut harganya mencapai Rp 22 ribu per tabung," kata Judi, Selasa, 18 Februari 2014.
Menurut Judi, ketersediaan gas bersubsidi ini sebenanrnya sudah cukup melimpah. Dia memperkirakan, harga gas melambung karena ada kepanikan warga yang khawatir tidak mendapatkan elpiji. Hal itu berdasarkan fenomena antrian saat membeli gas.
"Yang lebih dikhawatirkan lagi, ada pembelian antar pengecer. Jadi Si pengecer membeli ke pengecer lagi dengan harga Rp 17 ribu sampai Rp 18 ribu, lalu dijual Rp 20-22 ribu per tabung kepada konsumen," ujarnya.
Lebih lanjut Judi menerangkan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi Kabupaten Cianjur untuk mengusulkan ekstra droping. Sehingga, jika gas bersubsidi melimpah warga pun tidak akan panik dan membeli stok sebanyak-banyaknya.
"Upaya untuk mengantisipasi melambungnya harga elpiji, jalan satu-satunya gas harus melimpah. Dengan begitu, warga juga tidak akan panik," tandasnya.
No comments:
Post a Comment