Saturday, February 8, 2014

Foxconn Technology Akan Bangun Pabrik Di Cakung Senilai Rp. 10 Triliun

Raksasa teknologi asal Taiwan, Foxconn Technology telah menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan Pemda DKI Jakarta terkait investasi senilai US$ 1 miliar kurang lebih Rp 10 triliun. Upaya ini sebagai diversifikasi produk mereka yang telah ada di China. "Kami akan datang membahas rencana investasi lebih rinci dengan pemerintah pusat dan Pemda DKI Jakarta dalam tiga bulan," jelas pejabat Hon Hai Precision Industry yang merupakan induk usaha Foxconn kepada AFP, dikutip Minggu (9/2/2014)

Investasi US$ 1 miliar di Jakarta untuk apa saja?

Pejabat Hon Hai itu menjelaskan investasi akan selesai dalam 3-5 tahun ke depan untuk bidang Penelitian dan Pengembangan (R&D), desain perangkat lunak dan internet untuk proses manufaktur dan perakitan produk elektronika. Pembangunan pabrik di Jakarta bagian dari diversifikasi investasi Foxconn di China yang telah membuat produk-produk dari Apple seperti iPhone, juga produk Sony dan Nokia.

Di China, Foxconn mempekerjakan 1 juta pekerja, separuhnya berada di selatan Kota Shenzhen, China. Pihak pejabat Hon Hai mengatakan, pelan-pelan China kehilangan daya pikatnya sebagai tujuan investasi yang selama ini terkenal dengan upah dan tanah yang murah. Pada akhir 2013, Foxconn mengumumkan untuk menginvestasikan US$ 40 juta di bidang manufaktur dan fasilitas penelitian di AS. Foxconn telah memiliki fasilitas produksi lebih dari 10 negara di dunia termasuk di Vietnam, Brasil dan Meksiko.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Jokowi mengatakan pemerintah provinsi DKI Jakarta akan memfasilitasi untuk persiapan investasi Foxconn di Jakarta. Mulai dari perizinan hingga menyediakan lahan untuk Foxconn. "Dalam kesepakatan tadi kita ingin membantu dalam bidang infrastruktur, perizinan, menyiapkan lahan yang dibutuhkn butuh 200 hektar. Untuk awal 20 hektar. Di KBN (Kawasan Berikat Nusantara) ada provinsi, komersial, BUMN dan swasta," kata Jokowi.

Hari ini Chairman Foxconn Terry Gou menandatangani Letter of Intens (LoI) terkait komitmen pembangunan pabrik telepon seluler (ponsel) di Jakarta. Rencananya pada bulan April, pihak Foxconn akan kembali datang untuk menyerahkan blueprint pembangunan pada pemprov DKI. "Bulan April rencananya mereka akan datang lagi untuk kasih lihat blueprint-nya," kata Walikota Jakarta Utara Heru Budi di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Jumat (7/2/2014).

Di mana lokasi persis rencana pabrik Foxconn yang rencananya juga akan memproduksi ponsel pintar (smartphone) BlackBerry? Heru menjelaskan pelaksanaan penandatangan LoI ini akan menjadi pengikat antara pihak Foxconn dan pemprov DKI dalam realisasi bisnis di lahan seluas 200 hektar di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung-Marunda, Jakarta Utara.

Dengan adanya LoI ini, pihak pemprov dapat membuat perencanaan penataan daerah di wilayah Cakung-Marunda. Berikut dengan pengajuan rencana anggarannya dalan APBD Perubahan 2014. "LoI ini akan membantu kita dalam pengajuan anggaran ke DPRD. Karena kita punya dasar untuk pembenahan infrastrukturnya," lanjutnya.

Kerjasama ini diharapkan dapat memberi pengalaman kerja untuk warga Jakarta yang ikut berpartisipasi di dalamnya. Selanjutnya, warga ini mampu mengembangkan pengetahuannya dan membuka lapangan baru lainnya "Kalau sudah punya ilmu di sini, nanti mereka bisa membuka lapangan kerja baru," ungkapnya.

Kehadiran Foxconn di Jakarta memang untuk menyasar bisnis kelas atas dan meningkatkan upah para pekerja. Rencananya, diatas lahan 20 hektar yang tersedia saat ini akan dibangun pabrik yang men-support bisnis ponsel di Jakarta.

Kehadiran Foxconn di Jakarta memang baru santer terdengar 2013 lalu. Dalam kesempatan berbeda, Jokowi mengaku saat ditawari kerjasama oleh pihak Foxconn langsung menyambut baik. Jokowi mengaku mengenal baik sosok Terry sebagai pebisnis dan menilai kehadiran Terry di Jakarta sebagai investasi jangka panjang.

"Begitu ditawari, langsung saya prosesnya dipercepat. Beberapa kali dia coba untuk masuk ke Jakarta tapi tidak mendapat respons. Begitu datang, langsung saya gandeng. Saya tanya kamu butuhnya apa, saya bisa bantu apa? Begitu jadi, langsung saya rangkul," ujar Jokowi. Sebelumnya, Foxconn telah sepakat dengan BlackBerry (RIM) asal Kanada bekerjasama memproduksi telepon seluler pintar (ponsel) di Indonesia. Setelah keduanya mencapai kesepakatan, telepon seluler BlackBerry akan mulai didesain untuk pasar Indonesia.

BlackBerry menyebutkan bahwa Foxconn akan membantu untuk mendesain perangkat keras (hardware) ponsel tersebut selama 5 tahun, sesuai dengan kesepakatan. Sedangkan BlackBerry sendiri akan tetap fokus pada pengembangan perangkat lunaknya. Foxconn memang akan berinvestasi di Indonesia. Foxconn dengan label dagang Hon Hai Precision Industry menargetkan bisa mencapai kesepatakan dengan otoritas lokal Indonesia pada bulan Februari 2014.

Mereka juga berencana untuk melakukan joint venture dengan perusahaan lokal untuk melakukan pemasaran di Asia Tenggara, yaitu Erajaya Swasembada. Pemerintah Indonesia secara resmi menyebutkan bahwa Foxconn secara bertahap akan menanamkan modalnya di Indonesia dengan total US$ 10 miliar selama 5 tahun dengan menggandeng mitra lokal Erajaya Swasembada, dan pemerintah pun telah menawarkan insentif pajak atas investasi Foxconn.

Pabrikan raksasa komponen elektronik asal Taiwan, Hon Hai Precision Industry Co (Foxconn) menyatakan akan mendaftarkan rencana investasinya di Indonesia kepada otoritas terkait dalam waktu tiga bulan lagi. Manajemen Hon Hai mengonfirmasi akan berinvestasi sebesar US$ 1 miliar untuk membangun manufaktur di Jakarta dalam 3-5 tahun mendatang. “Kami akan mendaftarkan investasi kami dalam tiga bulan mendatang,” ujar manajemen Foxconn seperti dilansir media Taiwan, Focustaiwan.tw, dikutip 9 Februari 2014.

Pada 7 Februari lalu, pemasok komponen iPhones itu menandatangani perjanjian rencana investasi letter of intent (LoI) dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Manajemen Foxconn menyatakan akan mengirimkan pakar dan perwakilannya untuk mempelajari situasi di Jakarta dan menyiapkan pembangunan fasilitas.

Beberapa sumber di industri elektronik Taiwan memperkirakan investasi Foxconn di Indonesia tidak hanya untuk memproduksi satu jenis produk. Melainkan beberapa jenis produk mulai telepon genggam, tablet hingga televisi. Foxconn juga akan mengembangkan sektor e-commerce dan beragam produk 4G di Indonesia.

No comments:

Post a Comment