Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan pertumbuhan industri elektronik dan komponen dapat tumbuh 10 persen per tahun, pada 2014. Menteri Perindustrian MS Hidayat menjamin pemerintah akan berupaya untuk memperbaiki iklim usaha agar terus kondusif dengan kebijakan insentif, perpajakan dan penguatan pasar domestik.
"Selain itu, kita (pemerintah dan pelaku industri) dituntut untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar industri kita dapat bertahan dan unggul dalam persaingan global," kata Hidayat melalui keterangan pers setelah meresmikan pabrik baru PT. Sharp Electronics di Karawang, Jawa Barat, Rabu.
Hidayat mengatakan, dengan angka pertumbuhan rata-rata 10 persen per tahun, industri elektronik dan komponen dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 387 ribu orang. Untuk mendongkrak pertumbuhan, pemerintah akan membangun infrastruktur serta fasilitas lainnya yang juga dapat meningkatkan keunggulan kompetitif industri Indonesia.
"Berbeda dengan negara lain seperti Malaysia, Kita memiliki ribuan pulau. Sehingga transportasi akan menjadi hambatan. Kita akan lakukan dengan G to G atau mengundang swasta untuk membangun infrastruktur di Indonesia," katanya.
Menteri Perindustrian (Menperin), MS Hidayat, meresmikan pabrik baru PT. Sharp Electronics di Karawang, Jawa Barat, Rabu, yang menghabiskan investasi senilai Rp1,2 triliun. Menperin MS Hidayat dalam sambutannya mengatakan pengembangan industri elektronika dalam negeri harus berperan penting dan menjadi bagian "supply chain" dalam upaya strategis pemerintah dan pelaku industri.
"Penggunaan komponen lokal yang cukup tinggi di industri elektronik telah memberikan dampak positif terhadap tumbuhnya industri pendukung, yang saat ini sudah mencapai 153 pabrik industri komponen," kata MS Hidayat melalui keterangan pers Kemenperin. Hidayat menambahkan, industri elektronika juga harus didorong untuk menciptakan produk-produk dengan teknologi ramah lingkungan.
Berdasarkan data Kemenperin, pabrik baru Sharp yang merupakan perluasan dari pabrik sebelumnya di Pulo Gadung, Jakarta Timur ini akan meningkatkan kapasitas produksi lemari es menjadi 2.460.000 per tahun dan mesin cuci sebesar 1.680.000 per tahun. Pabrik baru ini juga akan memenuhi 80 persen pasar dalam negeri, dan 20 persen kebutuhan ekspor.
Pangsa pasar untuk produk lemari es menurut pemerintah akan mencakup 36 persen dan mesin cuci sebesar dua persen. Sementara itu, dengan peresmian pabrik baru Sharp ini, diharapkan dapat menyerap penambahan tenaga kerja sebesar 1.200 hingga 1.500 orang hingga 2015.
"Pemerintah mengajak semua pihak untuk menjaga iklim usaha industri yang sudah berjalan baik saat ini agar terus tumbuh dan terus memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.
No comments:
Post a Comment