Kementerian Perindustrian menyatakan pengembangan kawasan industri harus seperti membangun pusat perbelanjaan (mall), agar mampu menarik pelaku usaha untuk mendirikan pabriknya di kawasan tersebut.
"Analogi pengembangan kawasan industri harus seperti membangun mall," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kemenperin Budhi Setyanto dalam Raker Kemenperin 2014 di Jakarta, Kamis.
Budhi menjelaskan dalam membangun sebuah mall pengelola biasanya mendorong perusahaan-perusahaan penyewa besar seperti Matahari, Sogo dan lain-lain untuk masuk lebih dulu, sehingga perusahaan-perusahaan lain berani masuk.
Hal yang sama perlu diterapkan dalam pengembangan kawasan industri, di mana industri-industri besar perlu ditarik masuk lebih dulu agar vendor-vendor kecil mau berinvestasi mendirikan pabrik di kawasan itu.
Budhi mengatakan sejak 2008, kawasan industri mayoritas masih terletak di Pulau Jawa. Besaran kawasan industri di luar Jawa hingga 2013, baru mencapai 29 persen.
"Sehingga pengembangan kawasan industri luar Jawa perlu didorong terus, agar berkontribusi signifikan. Kita menargetkan 15 tahun mendatang kawasan industri luar Jawa mencapai 40 persen," kata Budhi.
Dia mengingatkan kawasan industri memegang peran strategis dalam menyumbang ekspor, berkontribusi menambah nilai investasi, serta memberikan pendapatan kepada negara.
Di Jawa sendiri, kata dia, jumlah lahan sudah terbatas, sehingga semakin sulit mengembangkan kawasan industri di Pulau Jawa. Selain itu harga lahan di pulau Jawa semakin mahal dan memberatkan investor.
Sedangkan di luar Jawa infrastruktur masih terbatas, SDM terbatas, dan menyebabkan sektor swasta kurang berminat membangun kawasan industri di luar Pulau Jawa.
"Maka pemerintah perlu turun tangan bangun kawasan industri di luar Jawa. Untungnya di dalam UU Perindustrian ada satu ayat yang menyatakan pemerintah melalui Kemenperin bisa melakukan intervensi langsung dalam pengembangan kawasan industri, jika diperlukan. Ini mudah-mudahan dapat dukungan," katanya.
Dia mengatakan saat ini negara lain telah menjadikan kawasan industri sebagai salah satu sektor utama pendapatan negara.
Dia mencontohkan di Malaysia 78 persen kawasan industrinya di bangun pemerintah, Jepang 85 persen kawasan industrinya dikembangkan pemerintah, dan Thailand hampir 50 persen kawasan industrinya dibangun pemerintah.
"Sedangkan kita 94 persen kawasan industri masih dikembangkan swasta, dan itu pun mayoritas hanya di Jabodetabek saja," ujar dia.
No comments:
Post a Comment