Pada Oktober 2014 nanti, World Islamic Tourism Mart (WITM) 2014 akan diselenggarakan di Jakarta. WITM merupakan pasar pariwisata syariah yang selama dua tahun sebelumnya diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia.
“Indonesia memiliki populasi penduduk muslim yang terbesar, oleh karena itu kami memilih Jakarta sebagai tempat yang ketiga,” ujar Dato’ Mohd Khalid Harun, chairman WITM di Jakarta Convention Center (JCC) pada Jumat (28/2/2014).
WITM menjadi kesempatan bagi negara-negara yang tertarik dengan pariwisata syariah seperti Indonesia untuk mempromosikan diri sebagai destinasi yang tepat untuk wisata syariah. “Ini merupakan tempat untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai destinasi Islam yang memiliki cukup makanan halal, tempat shalat, dan penginapan,” tambahnya.
Menurut Dato’ juga, ke depannya WITM tidak hanya akan memperkenalkan destinasi dari negara-negara dengan penduduk mayoritas muslim saja. Sebagai contoh, Jepang yang kini juga menawarkan paket wisata syariah. “Bersangkutan dengan pameran ini, kami akan menggiatkan promosi pariwisata yang tidak diragukan kehalalannya yang diadakan oleh berbagai negara di dunia, termasuk destinasi yang berada di negara dengan mayoritas penduduk non muslim, seperti Jepang. Bayangkan, makanan otentik Jepang namun tetap halal. Ini menarik,” tutup Dato.
Pasar wisatawan Muslim, yang dikenal dengan sebutan wisata syariah, ternyata memiliki potensi luar biasa. Data Pusat Riset Pew, Amerika Serikat, tahun 2011, menyebutkan, pengeluaran wisata global warga Muslim mencapai 126 miliar dollar AS atau hampir dua kali lipat pengeluaran turis China yang hanya 65 miliar dollar AS. Sayangnya, sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar dunia, Indonesia belum serius menggarap pasar tersebut.
”Ini (wisata Muslim) merupakan pasar yang sangat besar dan potensinya sangat riil,” ujar Sapta Nirwandar, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, dalam Seminar Bersama Indonesia-Malaysia Membahas Turis Islam (Joint Seminar on Islamic Tourism) pertama yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia
Pada kesempatan sama, Menteri Pariwisata Malaysia Mohamed Nazri mengatakan, pengeluaran turis Muslim pada tahun 2018 diperkirakan 181 miliar dollar AS. Angka itu di luar pengeluaran untuk kegiatan ibadah umrah dan haji.
Malaysia tampak lebih serius menggarap pasar itu. Faktanya, negara tetangga itu sudah menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan Muslim dunia. Menurut, Nazri, sampai September 2013, pihaknya sudah menerima kunjungan 4,3 juta wisatawan Muslim atau 23,12 persen total kedatangan.
Tahun 2014, Malaysia menargetkan kedatangan 6 juta wisatawan Muslim. Data Kementerian Pariwisata Indonesia, wisatawan Muslim yang masuk ke Tanah Air tahun 2013 mencapai 18 persen dari total 8,8 juta wisatawan atau berkisar 1,6 juta orang.
Indonesia, menurut Syamsul Lussa, Penasihat Senior Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, sebenarnya memiliki peluang sangat besar menambah wisatawan Muslim. Selain memiliki 88 persen penduduk Islam, Indonesia memiliki 600.000 masjid yang di antaranya memiliki kisah-kisah menarik dan unik. Indonesia juga memiliki keindahan alam luar biasa serta adat istiadat dan etnik yang dapat dijual.
No comments:
Post a Comment