Sebanyak 300 Kepala Eksekutif Perusahaan atau CEO hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi Forum Kerja sama Ekonomi Negara-negara Asia-Pasifik (APEC) di Beijing, Cina, pada 8-10 November 2014. Dari sekian banyak CEO yang hadir, beberapa di antaranya berasal dari perusahaan besar yang eksis di Indonesia.
Mereka adalah Yuanqing Yang, Chairman dan CEO Lenovo; CEO United Parcel Service, David P. Abney; CEO Johnson & Johnson, Alex Gorsky; CEO Deutsche Post DHL, Frank Appel; Group CEO dan President AIA, Mark Tukker; CEO Perusahaan farmasi Sanofi, Chris Viehbacher; Excecutive VIce President Techmnology and Research of Microsoft, Harry Shum; CEO Qualcomm Incorporated, Steve Mollenkopf; dan CEO Blackberry, John Chen.
Situs APEC CEO Summit 2014 menyebutkan, rata-rata dari mereka sedang membidik negara-negara yang mengalami peningkatan penghasilan di kalangan masyarakat menengah. Indonesia dianggap sebagai salah satu pasar yang memiliki pertumbuhan masyarakat kelas menengah yang cukup pesat. Selain itu, Indonesia turut masuk dalam daftar beberapa negara tujuan investasi paling populer bersama Cina, Hong Kong-Cina dan Singapura
Para CEO top ini pun menyampaikan beberapa rencana pengembangan usaha mereka ke depan. Sebagai contoh, Chairman COFCO Corporation, Frank Gaoning Ning, menyatakan ingin memperpanjang rantai pasokan di luar Cina. "Kami berinvestasi di sektor pertanian dan fasilitas perdagangan seperti pelabuhan dan rel kereta api, serta perdagangan jaringan," kata Frank.
Pada acara forum CEO APEC yang berlangsung di Beijing hari ini, Presiden Joko Widodo mempresentasikan pembangunan empat sektor yang membutuhkan investasi swasta. "Anggaran kami terbatas, dan ini menjadi kesempatan bagi Anda," ujar Jokowi, Senin, 10 November 2014.
Jokowi menjadi salah satu pembicara dalam forum CEO tersebut. Ratusan bos perusahaan multinasional hadir. Jokowi berbicara selama sekitar 13 menit, dalam bahasa Inggris, tanpa naskah. Ia hanya dibantu materi yang ditayangkan melalui slideproyektor.
Sektor yang dipromosikan, antara lain kemaritiman. Jokowi mengatakan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan. Oleh karenanya, perlu banyak pelabuhan. Pelabuhan yang ada sekarang dinilai terlalu sedikit.
Jokowi berkata kesempatan untuk berinvestasi ada pada pembangunan pelabuhan tersebut. Setidaknya dibutuhkan 24deep seaport untuk melayani 17 ribu pulau di Indonesia.
"Hal ini juga untuk membantu tol laut. Tol laut adalah sistem transportasi laut, agar biaya perpindahan barang dan jasa melalui laut semakin murah dan efisien," ujarnya.
Sektor transportasi juga disampaikan. Jokowi ingin pengusaha membantu pembangunan sistem transportasi massal di enam kota besar meliputi Jakarta, Medan, Makassar, Semarang, Bandung, dan Surabaya. "Ini kesempatan bagi Anda," ujarnya lagi.
No comments:
Post a Comment