Pengusaha limbah sawit di Kalimantan Barat bekerja sama dengan Korean Electric Power Company (KEPCO) untuk jual beli limbah sawit. Perusahaan Korea tersebut tertarik memanfaatkan cangkang buah sawit untuk diolah menjadi energi.
"Komunikasi sudah berjalan cukup lama, sekarang tinggal membahas masalah shipping dan payment," kata pengusaha di Kalimantan Barat Indra Noviansyah, 25 tahun, Jumat, 21 November 2014. Indra bersama Dina Rimandra, 27 tahun, mendirikan perusahaan bernama PT Limbahagia.
Indra mengatakan perusahaan Korea tertarik akan kulit cangkang buah sawit untuk dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energi yang tak kalah dengan batu bara. Cangkang sawit diketahui sebagai penghantar panas yang mampu menyalurkan energi 4.000 kg/KCal. Cangkang tersebut akan diolah secara Co-firing, yaitu mencampur cangkang dan batu bara sebagai penghantar panas.
Tak hanya cangkang yang tengah mereka kembangkan. Di bawah naungan PT Limbahagia, mereka tetap menjalankan usaha kecil menengah yang melibatkan masyarakat kecil. "Kami melibatkan masyarakat sekitar pabrik untuk bekerja, dengan harapan hasilnya juga dapat dimanfaatkan mereka," kata Indra.
Limbah yang tengah mereka kembangkan sekarang juga meliputi limbah hasil pengolahan minyak sawit. Dari hasil pengolahan Crude Palm Oil (CPO) dan Kernel, sebagian besar limbahnya belum dimanfaatkan secara maksimal. Padahal, limbah tersebut dapat menjadi bahan mentah industri yang dapat dikembangkan secara massal.
"Dari setiap kilo Tandan Buah Segar (TBS), hanya digunakan 20 persen menjadi CPO dan 15 persen menjadi Kernel. Nah, 65 persen sisanya itu yang akan kita manfaatkan. Limbah itu merupakan raw material, salah satunya untuk pembuatan sabun dan biodiesel," kata Dina.
No comments:
Post a Comment