PT Pegadaian (Persero) akan merilis produk pembiayaan baru, yakni tabungan emas. Berbeda dengan produk yang ada sebelumnya, produk tabungan emas memungkinkan nasabah Pegadaian untuk memiliki emas mulai dari harga Rp 5.000.
Suwhono, Direktur Utama Pegadaian, mengatakan, produk anyar ini diracik untuk membuka peluang bagi masyarakat luas untuk berinvestasi emas semurah mungkin. "Misalnya, minimal antara Rp 5.000 dan Rp 10.000, nanti diekuivalenkan dengan berat emas 0,01 gram," ujarnya, akhir pekan lalu.
Nasabah tidak akan berspekulasi dengan harga emas karena tabungan emas akan disesuaikan dengan harga emas ketika transaksi dilakukan untuk kali pertama. Nasabah akan menabung mulai dari berat emas terendah.
Saat nasabah ingin menuai jerih payahnya, sambung dia, nasabah bisa mencairkan tabungan emasnya, baik dalam bentuk emas maupun uang dengan harga emas yang disesuaikan saat itu. Produk ini diyakini akan mendapatkan respons positif dari nasabah.
"Sekarang produknya masih dirancang. Mudah-mudahan tidak akan lama, akhir tahun ini. Dengan demikian, tabungan emas bisa mulai dipasarkan kepada masyarakat pada tahun depan," terang Suwhono.
Sekadar informasi, saat ini harga emas sedang lunglai. Kondisi ini terjadi sejak tahun lalu. Pegadaian sendiri terkena imbasnya, tecermin dari perolehan laba yang terus turun. Pada kuartal ketiga ini, laba Pegadaian hanya Rp 1 triliun atau turun sekitar 20 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
Sebagai alternatif dari bisnis pembiayaan emas Pegadaian yang terus melempem, perseroan merasa perlu melakukan diversifikasi produk untuk membuat bisnisnya terus tumbuh. Di samping upaya yang telah dilakukan, mereka mengaktifkan kembali lini usaha pembiayaan non-emas, seperti gadai mobil atau barang-barang elektronik yang mempunyai nilai.
Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun tajam pada Jumat (31/10/2014) waktu setempat (Sabtu pagi WIB), setelah keputusan mengejutkan dari bank sentral Jepang (BoJ) untuk memompa lebih banyak uang ke dalam perekonomian.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember kehilangan 27 dollar AS, atau 2,25 persen, menjadi menetap di 1.171,6 dollar AS per ounce. Bank of Japan (BoJ), pada Jumat mengumumkan bahwa mereka akan mulai menambahkan lebih banyak uang untuk ekonomi Jepang dengan membeli surat utang pemerintah. Langkah mengejutkan itu mendorong para investor meningkatkan pembelian pada ekuitas dan dollar AS serta menjauhi safe havenemas.
Dollar AS hampir mencapai posisi tertinggi 7-tahun terhadap yen Jepang pada Jumat, mendorong indeks dollar AS, ukuran kekuatan dollar terhadap enam mata uang utama dunia lainnya, ke tertinggi baru empat tahun. Emas diperdagangkan dalam dolar dan menjadi lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.
Selain itu, sebuah laporan dari University of Michigan menunjukkan sentimen konsumen berada pada tingkat tertingginya sejak Juli 2007. Indeks ini di 86,9, dibandingkan dengan angka September 84,6. Ini juga memberikan tekanan pada emas.
Sementara itu, perak untuk pengiriman Desember kehilangan 31,4 sen, atau 1,91 persen, menjadi ditutup pada 16,106 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari kehilangan 10,7 dollar AS, atau 0,86 persen, menjadi ditutup pada 1.235,2 dollar AS per ounce.
No comments:
Post a Comment