Sunday, July 20, 2014

Bank Dunia Pangkas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pasca Pemilihan Presiden

Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 5,2 persen. Angka itu turun dari prediksi Maret lalu sebesar 5,3 persen. Salah satu pemicu penurunan pertumbuhan tersebut adalah melemahnya harga komoditas dan pertumbuhan kredit yang pada akhirnya membatasi pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dalam waktu dekat.

Direktur Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves, mengatakan defisit fiskal yang semakin membesar juga akan menambah tantangan bagi pemerintahan baru . "Dalam waktu dekat, mengatasi tekanan fiskal dan defisit transaksi berjalan sangat penting," kata Rodrigo, di Jakarta, Senin, 21 Juli 2014. Namun untuk mewujudkan tujuan jangka panjang, reformasi struktural seperti kebijakan subsidi bahan bakar minyak, investasi dan infrastruktur lebih dibutuhkan.

Menurut Rodrigo, salah satu pilihan sulit yang harus dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah mengatasi kerentanan fiskal. Melemahnya perolehan pendapatan negara juga memperbesar defisit fiskal. Total pendapatan negara tehadap PDB turun 16,3 persen pada tahun 2011 menjadi 15,3 persen di 2013.

Pada kesempatan yang sama, Ekonom Utama Bank Dunia, Ndiame Diop juga memprediksi Indonesia akan kesulitan untuk membatasi defisit hingga 2,4 persen dari PDB. "Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah pengurangan subisid BBM, serta menaikkan pendapatan pajak dan nonpajak," kata dia.

Dalam jangka panjang, pemerintah baru juga akan menghadaapi tantangan jangka panjang dalam mengatasi peningkatan ketimpangan. Pada tahun 2002, tingkat konsumsi dari 10 persen rumah tangga paling kaya adalah 6,6 kali lebih tinggi dibandingkan tingkat konsumsi 10 persen rumah tangga termiskin. Namun angka itu meningkat pada tahun lalu. Kelompok terkaya mengkonsumsi 10 kali lebih tinggi dibandingkan kelompok termiskin.

Ndiame mengatakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah perbaikan infrastruktur pedesaan, perluasan akses pendidikan, serta peningkatan mobilitas pasar tenaga kerja. "Juga tentang peningkatan pendapatan keluarga."

No comments:

Post a Comment