Meskipun Rupiah kembali terdepresiasi ke 12.000, namun 26% penurunan biaya susu bubuk sudah terjadi sejak Februari sehingga akan menyebabkan biaya bahan baku menurun secara signifikan di kuartal III 2014. Sebagai hasilnya tim riset Samuel Sekuritas mengharapkan marjin Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ) dapat mencapai targetnya 30% pada semester kedua tahun ini, dari 23% pada kuartal 1 2014.
Meskipun 10% peningkatan harga rata-rata penjualan susu selama kuartal IV 2013, namun marjin kotor pada kuartal I 2014 turun 290bps karena biaya bahan baku naik menjadi 69% dibandingkan dengan pendapatan kuartal IV 2014 sebesar 63%.
Kondisi ini terutama didorong oleh tingginya biaya impor susu bubuk sejak kuartal IV 2013 dan kuartal I 2014. Biaya susu bubuk dalam dollar AS secara historis sudah tinggi sejak April tahun lalu sampai April 2014 dengan depresiasi Rupiah pada semester II 2013.
Dengan produksi susu yang kuat di Selandia Baru pada tahun ini dan permintaan yang anjlok di Cina, harga susu bubuk terhadap dollar AS telah menurun sebesar 26% sejak Februari. "Kami percaya harga yang lebih rendah ini akan berlanjut sebagai faktor pasokan dan permintaan telah kembali dalam keseimbangan," katanya.
Samuel memperkirakan bahwa jumlah impor susu bubuk sekitar 40% dari biaya bahan baku ULTJ. Pada kuartal I 2014, pendapatan turun 3% (QoQ) kendati kuartal harga rata-rata penjualan kuartal IV 2013 meningkat sehingga terjadi penurunan yang signifikan pada volume penjualan.
Tingginya harga susu menyebabkan permintaan turun serta masalah listrik turut memperlambat produksi. Akibatnya, Samuel telah memangkas pertumbuhan target produksi dari 15% menjadi 7,5% pada tahun ini.
Samuel juga telah menurunkan perkiraan pendapatan sebesar 5% pada tahun ini karena rendahnya pertumbuhan produksi dan akan memangkas marjin kotor menjadi 300bps karena biaya tinggi bahan baku dalam semester 1 2014.
"Sebagai hasilnya, kami telah memangkas pendapatan bersih 2014 sebesar 19% dan telah mengurangi target harga sebesar 16% menjadi Rp4.470,mmencerminkan PE 32,4 kali," demikian riset Samuel Sekuritas.
No comments:
Post a Comment