PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) saat ini masih menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna mencari pinjaman melalui sindikasi oleh 6 bank asing. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk membayar utang jatuh tempo. Menurut Direktur Keuangan BRI Ahmad Baiquni, BRI akan mencari pinjaman dengan skema sindikasi sebesar antara 300 juta dollar AS hingga 400 juta dollar AS dengan tenor 3 tahun. "Untukfunding denominasi dollar AS, kami mempunyai rencana untuk mengambil dari beberapa bank. Tujuannya untuk refinancingpinjaman yang saat ini jatuh tempo. Jadi, ambil pinjaman yang baru untuk lunasi yang lama," kata Baiquni di kantornya, Selasa (22/7/2014).
Diperkirakan, utang jatuh tempo perseroan mencapai Rp 2 triliun, yang berasal dari obligasi subdebt berdenominasi rupiah. Akan tetapi, pinjaman valuta asing itu akan digunakan untuk membiayai utang-utang berdenominasi dollar AS. Kata Baiquni, pinjaman juga akan disalurkan untuk debitor valas perseroan. Berdasarkan kebijakan perseroan, pinjaman valas akan disalurkan untuk permintaan kredit berdenominasi dollar AS.
"Kami tidak akan berikan pinjaman dollar AS kepada debitor yangrevenue-nya rupiah. Kami lebih selektif. Dengan begitu, kami melakukan natural hedging," ujar Baiquni. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyiapkan uang tunai sebesar Rp 25,5 triliun, seiring dengan persiapan Lebaran. Dana tersebut akan disebar melalui berbagai kantor cabang dan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) perseroan di seluruh Indonesia.
“Dana tunai ini akan kami siagakan melalui 540 kantor cabang sebesar Rp 7,56 triliun dan melalui 19.164 ATM sebesar Rp 17,937 triliun di seluruh Indonesia. Jadi, totalnya ada Rp 25,497 triliun,” ujar Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria, dalam keterangan pers, Senin (21/7/2014).
BRI berharap dana tersebut dapat mencukupi kebutuhan masyarakat mulai dari H-7, hingga H+7. “Jadi kami ingin pastikan bahwa masyarakat benar-benar terlayani oleh BRI,” lanjutnya. Dana tunai yang disediakan BRI pada tahun ini mengalami kenaikkan sebesar 7 persen dari Lebaran tahun lalu. Jumlah itu setara dengan Rp 1,69 triliun.
Perseroan juga akan memenuhi kebutuhan dana tunai untuk wilayah Jabodetabek, meskipun wilayah ini akan ditinggalkan sebagian warganya yang mudik ke kampung halaman. Khusus untuk wilayah ini, perseroan menyiapkan dana sebesar Rp 1,2 triliun melalui 88 kantor cabang.
Budi menambahkan, dengan mengambil asumsi kebutuhan kas harian kantor cabang dan unit kerja yang rata-rata sebesar Rp 1 miliar per hari selama periode lebaran H-7 hingga H+7, maka perseroan akan melakukan pengisian ATM sebanyak empat kali sepekan.
No comments:
Post a Comment