Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan negara asal penanaman modal asing (PMA) di Indonesia pada semester I-2014 masih dipimpin Singapura. Meskipun tidak jelas apakah modal asing tersebut murni dari luar atau milik pengusaha Indonesia yang diendapkan di Singapura untuk kembali ditanamkan di Indonesia sehingga lebih mudah dipindahkan setiap saat.
Berdasarkan data BKPM, terdapat 5 besar negara asal PMA pada paruh pertama 2014. Realisasi PMA Singapura mencapai 2,1 miliar dollar AS, kemudian disusul Malaysia sebesar 0,6 miliar dollar AS. Adapun realisasi PMA Jepang mencapai 0,6 miliar dollar AS, Inggris 0,6 miliar dollar AS, dan Amerika Serikat 0,4 miliar dollar AS. "Singapura masih yang terbesar. Tapi kan Singapura adalah basis dari berbagai perusahaan dari berbagai negara," kata Kepala BKPM Mahendra Siregar di kantornya, Kamis (24/7/2014).
Sementara itu, realisasi PMA berdasarkan lokasi proyek masih terpusat di DKI Jakarta sebesar 1,7 miliar dollar AS. Realisasi PMA di Jawa Barat mencapai 1,5 miliar dollar AS, Kalimantan Timur 0,7 miliar dollar AS, Jawa Timur 0,6 miliar dollar AS, dan Banten mencapai 0,5 miliar dollar AS.
Bila dilihat dari sektor usahanya, realisasi PMA terbesar berada pada sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar 1,4 miliar dollar AS, industri makanan sebesar 1,3 miliar dollar AS, dan pertambangan sebesar 1,1 miliar dollar AS. BKPM melaporkan, secara keseluruhan realisasi PMA pada semester I 2014 mencapai Rp 150 triliun, dengan rincian realisasi pada kuartal I mencapai Rp 72 triliun dan kuartal II mencapai Rp 78 triliun.
No comments:
Post a Comment