Direktur Utama PT Bank Jatim Tbk Hadi Sukrianto mengungkapkan Bank Jatim mencatat pertumbuhan laba bersih yang signifikan sepanjang semester pertama 2014. “Laba bersih meningkat 26,76 persen atau sebesar Rp 543,28 miliar dibanding periode sama tahun lalu,” kata Hadi dalam keterangannya Rabu 23 Juli 2014.
Sementara catatan total aset Bank Jatim sebesar Rp 42,15 triliun atau naik 24,5 persen year-on-year serta ekuitas sebesar Rp 5,6 triliun. Ia mengatakan, memasuki semester pertama 2014, laba operasional sebesar Rp 747,62 miliar atau naik 25,98 persen. Disusul pendapatan bunga yang juga meningkat 25,57 persen dibandingkan periode tahun 2013.
Hadi menambahkan pertumbuhan dana pihak ketiga juga mengalami kenaikan. “Besarnya mencapai Rp 35,48 triliun atau meningkat 29,41 persen year-on-year,” ujarnya. Komposisi dana pihak ketiga Bank Jatim ini lebih banyak mengelola dana murah yang berpengaruh pada CASA rasio Bank Jatim, yakni tercatat 69,46 persen. Selain itu, Bank Jatim memiliki market share giro tertinggi di Jawa Timur, yaitu sebesar 31,94 persen.
Pada penyaluran kredit, BUMD perbankan Jatim ini menyalurkan sebesar Rp 24,83 triliun atau meningkat 21,48 persen dibandingkan periode tahun lalu. Rinciannya ialah penyaluran kredit konsumer sebesar Rp 15,60 triliun, penyaluran kredit komersial sebesar Rp 5,02 triliun, dan penyaluran kredit UMKM sebesar Rp 4,20 triliun.
“Kontribusi tertinggi berasal dari kontribusi kredit komersial sebesar Rp 5,02 triliun, atau meningkat 29,72 persen year-on-year yang merupakan kredit produktif,” jelasnya. Hadi mengatakan permodalan Bank Jatim lebih kuat setelah go publik pada tahun 2012 lalu. Bank Jatim tercatat sebagai bank pembangunan daerah terbesar kedua setelah PT Bank Jabar Banten Tbk.
No comments:
Post a Comment