Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarusia Djauhari Oratmangun mengatakan, Rusia kini merupakan negeri dengan perekonomian yang diperhitungkan dunia. Ada yang layak ditiru dari negeri bekas Uni Soviet itu.
Sejak Uni Soviet Runtuh di awal tahun 1990-an, Rusia harus membangun kembali identitas dan kemandirian ekonominya. Negeri itu berhasil. Rusia kini masuk dalam 10 besar ekonomi dunia. Sayangnya, menurut Djauhari, selama ini persepsi masyarakat Indonesia terhadap Rusia terkesan kurang baik.
"Pandangan kita terhadap Rusia harus diubah. Coba bayangkan, mahasiswa Indonesia di Rusia hanya 132, mahasiswa asal negara-negara Asean lainnya ribuan," kata Djauhari saat memberi presentasi bertajuk "Perkembangan Geoekonomi dan Geopolitik Rusia" di Bursa Efek Indonesia, Jumat (25/7/2014).
"Tahun 1992 sampai 1998 Rusia berada di masa kacau balau.Nobody dare to come to Russia. (Vladimir) Putin menjadi presiden tahun 2000, Rusia kemudian kembali menjadi pemain global," ujar dia.
Indonesia, kata Djauhari, dapat belajar dari Rusia. "Belum lama ini ada survei terakhir dengan pertanyaan, apa yang membuat anda bangga sebagai orang Rusia?" Jawaban atas kebanggaan ini populer di kalangan anak muda Rusia. Pertama, orang Rusia bangga akan sejarahnya. Ini terkait nasionalisme.
Kedua, keragaman sosiokultural mereka. "Ini sama seperti kita yang kaya akan budaya," ujar Djauhari. Ketiga, lanjut dia, adalah keragaman suku dan agama sebagai pemersatu Rusia. Selanjutnya adalah prestasi Rusia dalam bidang olahraga dan akhirnya ekonomi.
Menurut Djauhari, sebenarnya dalam beberapa hal Indonesia sangat mirip dengan Rusia, sehingga tidak ada salahnya kebanggaan semacam itu timbul pula di dalam diri orang Indonesia.
No comments:
Post a Comment