Pemerintah menyerap dana sebesar Rp13,5 triliun dalam lelang lima seri obligasi negara pada Selasa ini, dari total penawaran yang masuk sebesar hampir Rp19,72 triliun. Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, menyebutkan jumlah Rp13,5 triliun itu terdiri dari seri SPN12150501 sebesar Rp0,35 triliun.
Imbal hasil rata-rata tertimbang seri ini sebesar 6,59 persen dengan imbal hasil tertinggi dimenangkan 6,72 persen. Penawaran masuk untuk seri ini sebesar Rp1,77 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 7,0 persen dan terendah 6,5 persen. Jumlah dimenangkan untuk seri SPN12150710 sebesar Rp0,80 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,80 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 6,99 persen. Penawaran masuk untuk seri ini sebesar Rp1,54 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 6,99 persen dan terendah 6,70 persen.
Jumlah dimenangkan untuk seri FR0069 sebesar Rp1,55 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,85 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 7,88 persen. Penawaran masuk untuk seri ini sebesar Rp2,81 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 7,96 persen dan terendah 7,79 persen. Jumlah dimenangkan untuk seri FR0070 sebesar Rp5,05 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,02 persen dan imbal hasil tertinggi dimenangkan 8,05 persen. Penawaran masuk untuk seri ini sebesar Rp6,68 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 8,14 persen dan terendah 7,95 persen.
Sementara untuk seri FR0068, jumlah dimenangkan sebesar Rp5,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,66 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 8,70 persen. Penawaran masuk untuk seri ini sebesar Rp6,92 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 8,9 persen dan terendah 8,6 persen.
Jumlah dimenangkan sebesar Rp13,5 triliun tersebut lebih besar dari jumlah indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp10 triliun. Penjualan obligasi negara melalui lelang itu untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN Perubahan 2014
No comments:
Post a Comment