Sekretaris Perusahaan PT Merpati Nusantara Airlines, Riswanto, mengatakan Merpati akan mengganti seluruh pengajuan pengembalian uang tiket yang dilakukan oleh penumpang yang mengalami pembatalan pemberangkatan oleh Merpati. Ia mengatakan proses pengajuan pengembalian tiket akan dibantu melalui call center merpati yang online 24 jam. "Pengajuan refund bisa dilakukan melalui call center di 0804-1621621, selama 24 jam," kata Riswanto.
Merpati menawarkan kepada penumpang pengembalian berupa pengalihan penerbangan dengan maskapai lain. Selain itu pengembalian uang tiket, yang dapat diajukan melalui call center. Ia mengatakan seluruh pengajuan pengembalian akan dibayarkan setelah 30 hari pengajuan tersebut dilakukan. Riswanto mengatakan pengajuan refund dapat dilakukan oleh penumpang dengan melengkapi informasi berupa kode booking dan rute penerbangan. Namun ia mengatakan penghentian terbang yang dilakukan Merpati ini hanya sementara waktu saja.
Ia mengatakan Merpati akan kembali terbang jika restrukturisasi rute dan perusahaan telah selesai dilakukan. Sebelumnya Merpati, yang tengah mengalami kesulitan keuangan, memutuskan menghentikan semua penerbangannya hingga 5 Februari 2014.
Asosiasi Perusahaan Penjualan Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) menyatakan belum mengetahui proses pengembalian atau refund tiket penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines. "Tapi bagaimana pihak maskapai bisa mengembalikan biaya tiket kalau kesulitan membeli avtur," kata Ketua Bidang Ticketing Astindo, Pauline Suharno, saat dihubungi Tempo, Senin malam, 3 Februari 2014.
Ia menuturkan, hingga Senin manajemen Merpati belum memberikan informasi kepada agen di Jakarta mengenai mekanisme refund. Namun, Pauline menyebut para agen di Surabaya menerima pemberitahuan yang menyatakan pengembalian biaya tiket dilakukan dalam 30 hari mendatang. "Saat ini kami baru mulai menghitung nilai yang harus dikembalikan," ucapnya.
Menurut Pauline, nilai refund untuk wilayah Jakarta tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah di Indonesia Timur. Ia menyebut Merpati banyak beroperasi untuk rute-rute Indonesia Timur, seperti Surabaya, Maluku, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Merpati mengungkapkan, penurunan cash in serta kepercayaan masyarakat dan agen menyebabkan kegiatan operasional maskapai itu tidak bisa dilanjutkan lagi. Padahal maskapai berpelat merah itu sudah melakukan pemangkasan rute pada 27 Januari 2014 dan hanya mengoperasikan dua Boeing, tiga pesawat MA60, satu pesawat Cassa serta dua pesawat twin otter DHC-6.
"Kami terhindar dari not otherwise classified (NOC) 28 Januari, tapi masih ada tanggungan asuransi yang harus dibayar lagi tanggal 11 Februari dan 28 Februari," ujar Direktur Operasional Merpati, Daryanto.
Ia menyebut lima kendala yang dihadapi oleh Merpati. Pertama, sistem reservasi harus dibayar pada 31 Januari 2014. Kedua, tuntutan gaji karyawan yang harus dipenuhi. Ketiga, maskapai wajib melunasi dan melakukan pembayaran untuk termin selanjutnya. Keempat, keterbatasan kemampuan membeli bahan bakar. Kelima, biaya pengembalian tiket.
Oleh karena itu, Daryanto menuturkan, Merpati meniadakan penerbangan hingga 5 Februari mendatang. Selain itu, maskapai itu pun men-suspend semua izin rute hingga akhir Februari 2014. Namun, ia mengatakan Merpati akan segera beroperasi kembali di rute-rute tersebut apabila sudah ada kesiapan.
Meski demikian, Daryanto menyebut proses kerja sama operasi (KSO) tetap berlangsung. "Pembentukan anak perusahaan, divestasi aset dan langkah debt to equity masih dalam kerangka restrukturisasi dan revitalisasi," kata dia.
No comments:
Post a Comment