Executive Director Media Nielsen Indonesia, Hellen Katherina, mengatakan bahwa pertumbuhan iklan di TV didorong oleh ekpekstasi perekonomian yang membaik.
"Kita percaya memang confidence ekonomi kembali growing semakin besar. Kalau tahun lalu bensin naik, budget pemerintah nggak keluar sehingga perputaran uang tidak biasanya," kata Hellen usai diskusi di Gedung WTC Sudirman, Jakarta, Selasa (17/5/2016).
"Sebagian iklan ditayangkan pada jam tayang utama atau prime time (pukul 18.00-22.00) dengan nilai sebesar Rp 6,4 triliun," dia menambahkan.
Dari belanja iklan sebesar Rp 24,2 triliun selama 3 bulan pertama ini, paling besar adalah
- Iklan rokok yang mencapai Rp 1,8 triliun.
- Iklan perawatan rambut Rp 1,2 triliun,
- Kopi dan teh Rp 1,1 triliun,
- Makanan dan mie instan Rp 1,0 triliun.
- Iklan untuk perawatan wajah Rp 1,0 triliun,
- Snack dan biskuit Rp 991,8 miliar,
- Susu pertumbuhan Rp 951 miliar,
- Pembersih pakaian dan softener Rp 880,9 miliar,
- Online service Rp 763,3 miliar.
- Peralatan dan servis komunikasi mencapai Rp 739,8 miliar.
No comments:
Post a Comment