Pihaknya pun akan semaksimal mungkin bisa menyerap tenaga kerja lokal dalam proyek patungan tersebut. "Karena ketentuan pemerintah di Indonesia kan mengharuskan hanya bisa beberapa tenaga kerja saja, yang dianggap qualified bisa masuk ke Indonesia," kata Du Bo saat paparan publik di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Selasa (17/5/2016).
Menurutnya, hanya level manajer proyek dan sejumlah insinyur saja yang akan dilibatkan dalam proyek-proyek properti yang akan dibangun Pollux Properties dan Qinjiang International. "Hanya beberapa saja yang masuk Indonesia. Yang masuk leader-nya saja seperti project manager dan beberapa engineer, yang lain kita pakai (orang) Indonesia," jelas Du Bo.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Accounting Pollux Properties, Lie Iwan Aliwayana mengungkapkan, saat ini baru proyek super blok di Cikarang yang baru dikerjasamakan kedua perusahaan. Proyek senilai Rp 2 triliun tersebut meliputi 4 tower apartemen, mall, dan hotel.
"Untuk proyek di Cikarang sendiri Qinjiang International sebagai main contractor dengan nilai kontrak Rp 400 miliar. Mulai Juni ini dan akan selesai 2 tahun. Sebanyak 80% sudah sold out dari 3000 unit di 4 tower," kata Lie. Lie mengungkapkan, dirinya belum memiliki detail porsi nilai patungan US$ 500 miliar tersebut, mengingat proyek-proyek yang akan digarap masih dalam tahap pembicaraan.
"Proyek-proyek lain ada di Batam, Lombok, dan Semarang. Nanti baru bicara detail, apakah Qinjiang sebagai main kontraktor, atau sebagai investor, atau keduanya," ujar Lie. Perusahaan properti Indonesia, Pollux Properties, melakukan kerja sama bisnis dengan perusahaan kontraktor asal China, Qinjian International.
Kedua belah pihak berencana membangun sejumlah proyek properti senilai US$ 500 miliar atau setara Rp 6,6 triliun (asumsi US$ 1 = Rp 13.200) di beberapa lokasi.
Direktur Keuangan dan Accounting Pollux Properties, Lie Iwan Aliwayana mengungkapkan, kerja sama dengan Qinjiang International akan diimplementasikan dalam beberapa proyek-proyek properti dalam jangka 5 tahun ke depan.
"Jangkanya 5 tahun. Nilai US$ 500 juta itu kerja sama kedua belah pihak untuk keseluruhan rencana beberapa proyek properti yang akan kita bangun dalam 5 tahun mendatang," jelas Lie ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (17/5/2016). Dia menjelaskan, saat ini baru proyek super blok di Cikarang yang baru dikerjasamakan oleh kedua perusahaan. Proyek senilai Rp 2 triliun tersebut meliputi 4 tower apartemen, mall, dan hotel.
"Untuk proyek di Cikarang sendiri Qinjiang International bertindak sebagai main contractor dengan nilai kontrak Rp 400 miliar. Mulai Juni ini dan akan selesai 2 tahun. Sebesar 80% apartemen sudah sold out dari 3.000 unit di 4 tower," kata Lie. Lie mengungkapkan, dirinya belum memiliki detail porsi nilai patungan US$ 500 miliar masing-masing pihak tersebut, mengingat proyek-proyek yang akan digarap masih dalam tahap pembicaraan.
"Proyek-proyek lain ada di Batam, Lombok, dan Semarang. Nanti baru bicara detail, apakah Qinjiang sebagaimain contractor, atau sebagai investor, atau keduanya," ujar Lie.
Direktur Keuangan dan Accounting Pollux Properties, Lie Iwan Aliwayana mengungkapkan, kerja sama dengan Qinjiang International akan diimplementasikan dalam beberapa proyek-proyek properti dalam jangka 5 tahun ke depan.
"Jangkanya 5 tahun. Nilai US$ 500 juta itu kerja sama kedua belah pihak untuk keseluruhan rencana beberapa proyek properti yang akan kita bangun dalam 5 tahun mendatang," jelas Lie ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (17/5/2016). Dia menjelaskan, saat ini baru proyek super blok di Cikarang yang baru dikerjasamakan oleh kedua perusahaan. Proyek senilai Rp 2 triliun tersebut meliputi 4 tower apartemen, mall, dan hotel.
"Untuk proyek di Cikarang sendiri Qinjiang International bertindak sebagai main contractor dengan nilai kontrak Rp 400 miliar. Mulai Juni ini dan akan selesai 2 tahun. Sebesar 80% apartemen sudah sold out dari 3.000 unit di 4 tower," kata Lie. Lie mengungkapkan, dirinya belum memiliki detail porsi nilai patungan US$ 500 miliar masing-masing pihak tersebut, mengingat proyek-proyek yang akan digarap masih dalam tahap pembicaraan.
"Proyek-proyek lain ada di Batam, Lombok, dan Semarang. Nanti baru bicara detail, apakah Qinjiang sebagaimain contractor, atau sebagai investor, atau keduanya," ujar Lie.
No comments:
Post a Comment