PT Kalbe Farma Tbk akan membagikan dividen sebesar Rp891 miliar ke pemegang saham atau 44,5 persen dari perolehan laba tahun lalu yang sebesar Rp2 triliun. Dengan demikian, rata-rata dividennya sebesar Rp19 per saham. Secara nominal, jumlah total dividen yang dibagikan perseroan ke pemegang saham pada tahun ini sama dengan perolehan tahun lalu, yang juga sebesar Rp481 miliar atau setara dengan Rp19 per saham.
Rencana pembagian dividen tersebut telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Kalbe Farma pada hari ini, Selasa (31/5) yang dihelat di Gedung Bintang Toedjoe, Pulomas, Jakarta.
Vidjongtius, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma melalui siaran pers menjelaskan, alasan perseroan membagikan dividen tunai sebesar Rp 891 miliar adalah bukti komitmen perusahaan membagikan imbal hasil yang optimal kepada pemegang saham. Sesuai dengan peraturan pasar modal, lanjut Vidjongtius, pembayaran dividen akan dilakukan paling lambat 30 hari setelah pengumuman hasil RUPST.
Berdasarkan catatan perusahaan, laba bersih Kalbe Farma pada tahun lalu turun 3 persen dibandingkan dengan pencapaian tahun 2014 yang sebesar Rp2,06 triliun. Ketidakstabilan nilai tukar rupiah dituding perseroan sebagai biang keladi dari anjlok bisnis farmasi. Padahal dari sisi penjualan, Kalbe Farma mengalami kenaikan 3 persen dengan meraup penjualan bersih sebesar Rp17,88 triliun.
Dalam tiga bulan pertama tahun ini, Kalbe Farma mengklaim meraup laba bersih sebesar Rp563,23 miliar atau tumbuh 6,5 persen dibandingkan dnegan periode yang sama tahun lalu Rp528,65 miliar. Peningkatan kinerja itu ditopang oleh penjualan yang tumbuh 7,13 persen menjadi senilai Rp4,55 triliun.
Berdasarkan kinerja kuartal I 2016, Vidjongtius mengatakan perusahaan optimistis akan mencapai kinerja yang lebih baik pada tahun ini meski dihadapkan pada kondisi ekonomi yang cukup menantang. Sejalan dengan pengembangan bisnis, Ia mengungkapkan, perseroan akan meningkatkan kapasitas di berbagai lini usaha. Rencana ekspansi ini yang juga menjadi pertimbangan para pemegang saham dalam menetapkan besaran dividen yang akan dibagikan.
“Ke depannya, perseroan akan berupaya mempertahankan kebijakan untuk membagikan dividen sekitar 40-50 persen dari laba bersih, dengan mempertimbangkan kondisi keuangan dan rencana pengembangan,” katanya
No comments:
Post a Comment