PT Hartono Istana Teknologi, produsen elektronik merek Polytron, optimistis bisa menjadi pemain utama di pasar penyejuk udara (Air Conditioner/AC) Indonesia. Untuk mencapai ambisi tersebut, Polytron mencangkok teknologi hemat energi di produk AC terbarunya.
"Target jangka pendeknya adalah bagaimana kami bisa menjadi salah satu pemain utama pasar AC di Indonesia. Saat ini mungkin kami masih posisi enam besar, dalam jangka menengah kami harap bisa menjadi tiga besar pemain utama AC di Indonesia," ujar Product Manager Home Appliance Polytron, Albert Fleming kepada CNN Indonesia, Kamis (12/5).
Albert mengatakan perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan produksi AC hemat energi guna membantu masyarakat dalam menekan tagihan. Berdasarkan data Polytron, rata-rata sebesar 32 persen tagihan listrik rumah tangga Indonesia didominasi oleh penggunaan AC.
"Ini yang menjadi concern dan komitmen kami, bagaimana masyarakat bisa menikmati AC tanpa harus khawatir dengan penggunaan Kilowatt Hour (KWh)-nya. Untungnya kini masyarakat juga sudah mulai banyak yang tahu mengenai keuntungan AC hemat energi," terang Albert. Namun, Albert mengakui untuk memasarkan AC hemat energi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pasalnya, saat ini ada persepsi di masyarakat bahwa AC hemat energi tidak bisa menghasilkan tingkat kedinginan yang sama seperti AC biasa.
Keraguan publik tersebut, kata Albert, diafirmasi melalui studi perusahaan yang hasilnya menunjukkan bahwa 70 persen pengguna AC hemat energi menghentikan penggunaan karena dianggap tidak dingin. Hal itu membuat perusahaan tertantang untuk memproduksi AC hemat energi yang bisa memberikan tingkat kedinginan layaknya AC pada umumnya.
"Mengapa kami sangat yakin, karena meskipun banyak yang meninggalkan AC hemat energi, nyatanya pada kuartal I lalu AC segmen ini mengambil porsi 28 persen dari total seluruh penjualan AC secara nasional. Ini terjadi karena banyak digunakan oleh rumah tangga yang memiliki daya listrik rendah," terang Albert.
Salah satu inovasi Polytron adalah dengan meluncurkan AC Polytron Neuva Ice. Varian AC hemat energi ini diklaim Albert bisa mencapai kedinginan 18 derajat Celsius dalam waktu tujuh menit, dengan efisiensi daya sebesar 200 persen dibanding AC biasa.
Kedepannya, lanjut Albert, Polytron berharap bisa menghadirkan AC varian lain yang sama-sama mengedepankan semangat hemat energi. "Dalam membuat produk, kami berupaya penuhi apa yang orang butuhkan saat ini. Dalam hal AC, bagi kami yang penting dingin, bisa running di KWh rendah, desain yang menarik, dan harga yang kompetitif," imbuhnya.
Lebih lanjut, Albert mengatakan AC hemat energi ini merupakan salah satu produk unggulan perusahaan di tahun 2016 selain kulkas dua pintu dan mesin cuci otomatis. Hingga akhir tahun nanti, ia berharap bisa meningkatkan pangsa pasar AC dari angka saat ini tiga persen menuju delapan persen.
Ia mengakui target tersebut sangatlah ambisius. Namun, dirinya sangat optimistis setelah AC hemat energi ini bisa ludes terjual 200 unit dalam kurun waktu seminggu pada sebuah helatan pameran di Jakarta, yang berimbas pada pertumbuhan penjualan AC Polytron sebesar tiga digit pada kuartal I tahun ini year-on-year.
No comments:
Post a Comment