Ekonomi Kalimantan Barat triwulan I-2016 berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) setempat tercatat naik sebesar 5,93% year on year. Angka tersebut masih lebih tinggi ketimbang pertumbuhan ekonomi nasional di periode yang sama, yaitu di 4,92%. "Jika dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama sebesar 6,33%, maka terjadi pelambatan," ujar Kepala BPS Kalbar Pitono, Kamis (6/5).
Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya atau kuartal IV-2015, perekonomian turun sebesar 0,73%. Pertumbuhan tertinggi, menurut Pitono, dicapai oleh lapangan usaha informasi dan komunikasi yang naik 13,26%. Sedangkan dari sisi pengeluaran, pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 5,78%.
Dari sisi produksi, pertumbuhan ini diwarnai oleh faktor musiman pada lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yang tumbuh 15,09%. Namun, pertumbuhan tersebut tertahan lantaran terkontraksinya kinerja konsumsi pemerintah yang minus 44,73% dan impor dengan minus 44,29%.
Dia menambahkan, struktur ekonomi yang membentuk di Kalbar pada triwulan I-2016 didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 23,90%. Selanjutnya, industri pengolahan memakan porsi 15,69%, perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 14,18% dan konstruksi sebesar 12,13%.
"Dari sisi pengeluaran sendiri struktur ekonomi kita didominasi konsumsi rumah tangga sebesar 55,59% dan pembentukan modal tetap domestik bruto 32,85%,"jelasnya. Dia menambahkan, perekonomian Kalbar berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2016 mencapai Rp 39,06 triliun.
"Namun perekonomian Kalbar yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga konstan 2010 maka hanya mencapai Rp 29,05 triliun," katanya.
No comments:
Post a Comment