Facebook mencatat kinerja positif di awal 2016. Selama tiga bulan pertama tahun ini, jejaring sosial paling dikenal itu mencatat pertumbuhan laba hingga tiga kali lipat. Perusahaan bikinan Mark Zuckerberg itu mencatat laba US$ 1,51 miliar atau sekitar Rp 19,6 triliun di kuartal I-2016. Saham Facebook pun langsung melesat begitu mendengar kinerja yang kinclong ini.
Lonjakan laba ini berkat pemasukan iklan Facebook yang tumbuh hingga US$ 5,2 miliar (Rp 67,6 triliun). Sebanyak 80% dari pemasukan itu berasal dari iklan mobile. Strategi Facebook menerapkan live video sudah berhasil menarik pengiklan masuk. Zuckerberg pun berencana menerbitkan saham baru dengan kelas yang berbeda khusus untuk sumbangan.
Sehingga Facebook bisa menyumbangkan hasil penjualan saham itu kepada orang yang membutuhkan tanpa takut kehilangan kontrol atas perusahaannya. "Dengan cara ini memungkinkan Zuckerberg untuk tetap aktif sebagai orang nomor satu di Facebook," kata manajemen dalam keterangan tertulis seperti dikutip BBC, Jumat (29/4/2016).
Kinerja Facebook di akhir Maret itu jauh melampaui prediksi para analis di Wall Street. Kemarin, sahamnya melonjak hingga 9% hanya dalam sehari. Sejalan dengan lonjakan laba, omzet Facebook juga naik dari US$ 3,5 miliar (Rp 45,5 triliun) menjadi US$ 5,4 miliar (Rp 70,2 triliun) di kuartal I-2016.
Mengakuisisi Instagram memang tepat bagi Facebook. Karena di kemudian hari, jejaring sosial berbagi foto ini menjadi sumber duit yang lumayan baginya. Berdasarkan prediksi para analis di Credit Suisse, untuk di 2016 saja, layanan dengan lebih dari 400 juta pengguna ini bisa meraup USD 3,2 miliar. Itu belum termasuk USD 572,5 juta yang diprediksi akan dihasilkan selama kuartal pertama tahun ini.
Dari perspektif Facebook yang kini menjadi pemiliknya, pencapaian Instagram menjadi sebuah keuntungan. Sedikit kilas balik, Facebook membeli aplikasi ini senilai USD 1 miliar di 2012. Saat itu, Instagram baru punya 30 juta pengguna.
Dilansir Digital Trends, Rabu (20/4/2016), empat tahun setelah akuisisi, harga Instagram menjadi tiga kali lipat. Pertumbuhan jumlah penggunanya pun meningkat signifikan, dan Instagram menjadi tempat eksis berbagai kalangan. Instagram juga jadi bagian strategi media sosial bagi selebriti, selebgram, bahkan para pelapak online. Jadi tak heran jika ada ratusan juta orang berbondong-bondong ke platform ini. Instagram bahkan mengalahkan jumlah pengguna Twitter pada akhir 2015 lalu.
Pertumbuhan tersebut banyak didorong oleh strategi monetisasi yang dijalankannya, antara lain termasuk fokusnya pada video untuk para pengiklan. Dengan segala strateginya, miliaran dolar yang bakal dihasilkan Instagram diprediksi berkontribusi sekitar 10% pada pendapatan Facebook secara keseluruhan.
Instagram juga membantu induk perusahaannya tersebut menguatkan posisinya untuk porsi yang lebih besar dalam hal pendapatan dari iklan mobile. Di kuartal pertama 2016, pangsa pasar Facebook untuk iklan mobile diperkirakan meningkat 2% menjadi 82%.
Namun untuk membuktikan semua prediksi ini, masih harus menunggu laporan Facebook. Raksasa jejaring sosial tersebut dijadwalkan akan merilis laporan pendapatannya di kuartal pertama pada 27 April 2016.
No comments:
Post a Comment