PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) mengklaim menguasai pasar produk kulkas nasional menyusul meningkatnya pangsa kulkas Polytron pada kuartal I 2016. Product Manager Home Appliance Polytron, Albert Fleming mengatakan pangsa pasar kulkas Polytron dalam tiga bulan pertama tahun ini meningkat 4,2 persen, dari sekitar 20 persen pada kuartal I 2015 menjadi 24 persen. Khusus untuk kulkas satu pintu, pangsa pasar Polyton naik dari 26 persen menjadi 32 persen pada periode yang sama.
Ia mengatakan capaian positif tersebut terjadi di tengah kondisi pasar kulkas nasional yang sedang lesu. Berdasarkan catatan Polytron, penjualan kulkas dan mesin cuci di Indonesia secara keseluruhan turun 10 persen pada kuartal I 2016 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kami bisa mempertahankan capaian ini karena kami membuat produk yang menyesuaikan dengan kebutuhan Indonesia," ujar Albert. Menurutnya, perkembangan teknologi produk elektronik rumah tangga cenderung statis dan tidak sepesat televisi atau ponsel pintar. Namun, kecanggihan bukanlah faktor utama masyarakat dalam membeli barang elektronik rumah tangga. Hal itu dimanfaatkan dengan baik oleh Polytron, sehingga mampu mempertahankan penguasaan pasar kulkas nasional sejak lama.
Namun, Albert menyadari bahwa perkembangan teknologi yang statis ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi, bisa memberikan keuntungan karena loyalitas konsumen bisa terjaga. Namun di sisi lain, itu bisa menjadi peluang bagi perusahaan kompetitor untuk meniru dan mengadaptasi produk yang dimiliki Polytron.
"Maka dari itu, kami tetap aware dengan persaingan usaha meskipun kini kami sudah menjadi pemain utama di home appliances. Ini agak sedikit mengkhawatirkan, terlebih investasi di kulkas maupun home appliances lainnya itu sangat besar," imbuh Albert. Lebih lanjut, ia mengatakan perusahaan berharap menargetkan pangsa pasar di angka 25 persen hingga akhir tahun nanti, atau satu persen lebih tinggi dibanding posisi saat ini. Menurutnya, target itu cukup realistis dan masih bisa digapai perusahaan sepanjang tahun ini.
"Selain kulkas, kami juga mau maintain pangsa pasar mesin cuci di angka 16 hingga 17 persen. Dua produk itu memang unggulan kami, karena di masing-masing pasarnya, saat ini kulkas jadi peringkat pertama dan mesin cuci jadi peringkat kedua," tambahnya. Dengan bertengger sebagai pemain utama, ia juga ingin menepis anggapan bahwa produk elektronik dalam negeri memiliki kualitas lebih rendah dibanding pabrikan luar negeri. Apalagi, produk-produk home appliances Polytron juga sering diekspor ke luar negeri, meskipun ia tak bisa memberitahu lebih detil terkait hal itu.
"Di Indonesia ini masih saja ada persepsi kalau asal barang sebuah negara itu mencerminkan kualitasnya. Padahal tidak juga. Ini yang agak kami khawatirkan, tapi ini tantangan bagi kami," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment